Bangkok, Aktual.com – Para pemimpin negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk bekerja sama memperkuat ekonomi kawasan dan keamanan untuk memperkuat posisi ASEAN di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

“KTT juga menegaskan kembali pentingnya memperkuat ekonomi regional. Kami juga mendukung kesimpulan dari negosiasi RCEP tahun ini,” ujar Ketua ASEAN tahun ini, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, dalam konferensi pers di sela-sela KTT ke-34 ASEAN, Bangkok, Thailand, Minggu (23/6).

Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) itu akan membantu ASEAN mengelola perubahan dan ketidakpastian di kawasan, terutama dalam hal ketegangan perdagangan antara mitra dagang penting ASEAN.

Perdana Menteri Prayut mendesak negara-negara ASEAN untuk menyelesaikan negosiasi tahun ini dalam kerangka kerja sama ekonomi tersebut.

Jika RCEP dapat diselesaikan, lanjut dia, ASEAN akan memiliki daya tawar untuk melakukan negosiasi karena ASEAN akan memiliki nilai tawar yang tinggi sebagai blok regional terbesar di dunia dengan 650 juta orang warga.

Selain itu, Perdana Menteri Prayut mengatakan Thailand, Indonesia, Singapura dan Vietnam akan membahas perang dagang dalam KTT G20 pekan depan.

Selain itu, negara ASEAN juga menyetujui pendekatan bersama pada inisiatif Indo-Pasifik pada saat ketegangan AS-China meningkat dan memaksa negara-negara ASEAN untuk memihak.

RCEP merupakan gagasan untuk mengintegrasikan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) ASEAN dengan enam negara mitra dagang, yakni China, Jepang, Korsel, India, Selandia Baru, dan Australia.

ASEAN sudah menjalin kerja sama perdagangan dengan enam negara itu, yakni ASEAN-China FTA, Kerja sama Kemitraan Ekonomi ASEAN-Jepang, ASEAN-Korea FTA, ASEAN-Australia-Selandia Baru FTA, dan ASEAN-India FTA.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela KTT ASEAN mengatakan 10 menteri ekonomi ASEAN menyepakati dan berkomitmen untuk menyelesaikan substansi RCEP pada 2019.

Sejauh ini telah diselesaikan tujuh bab dari keseluruhan 21 bab RCEP, dan penyelesaiannya akan terus diintensifkan hingga akhir 2019

Ketujuh bab tersebut antara lain kerja sama ekonomi dan teknis, UMKM, prosedur kepabeanan dan fasilitas perdagangan, pengadaan barang dan jasa pemerintah, aturan pasokan barang, kebersihan dan keamanan pangan, serta standar regulasi teknis dan prosedur penilaian kesesuaian.

Disamping itu, para ekonomi ASEAN juga menyepakati dan berkomitmen menyelesaikan perundingan tahun ini terutama yang berkaitan dengan isu akses pasar di antara 10 negara anggota ASEAN dengan enam negara mitra.

Mendag mengatakan akses pasar dari ASEAN ke India, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru, serta sebaliknya, harus sama dengan intra-ASEAN.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan