Jakarta, Aktual.com — Meski telah melakukan penyaringan hingga mendapatkan delapan nama calon pimpinan KPK dan telah diberikan kepada presiden, namun kinerja yang dilakukan panitia seleksi (pansel) KPK pimpinan Destry Damayanti dinilai mengecewakan.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (2/9).
“Pertama, beberapa nama yang dianggap lemah dan bisa bermasalah dikemudikan hari masih dipilih oleh pansel. Misalnya, mereka yang memiliki perspektif agar KPK fokus pada pencegahan, sedangkan polisi dan jaksa penindakan, padahal nama KPK saja pakai ‘pemberantasan’ bukan ‘pencegahan’,” ujar dia.
“Sehingga perspektif itu berbahaya, berangkat dari usaha untuk mengebiri peran KPK, dan termasuk beberapa sosok yang berpotensi bukan memperkuat KPK tetapi justru melemahkan KPK,” tambahnya.
Selanjutnya, sambung dia, pembagian bidang pencegahan, penindakan, manajemen, supervisi, koordinasi, dan monitoring, dirasa tidak tepat. Pasalnya, ada dua nama lain yakni Busyro Muqodass dan Robby Arya Brata yang sudah lolos proses seleksi melalui tim seleksi sebelumnya. Pertanyaannya kemudian kedua nama tadi mau dimasukan dibagian apa?
“Karena itu saya berharap DPR bisa terbuka dan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang sudah dilakukan oleh Pansel KPK dengan tidak memilih mereka yang berpotensi bermasalah tersebut. Saya percaya, banyak anggota DPR khususnya komisi III yang komitmen terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia,” tandas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang