Ia menyampaikan riwayat seseorang menjadi penyuka sesama jenis sebanyak 14 persen disebabkan pernah disakiti dan dikecewakan lawan jenis dan 13,8 persen berada di lingkungan komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Kemudian, 12,9 persen dirayu oleh pelaku LGBT, 8,2 persen pernah disodomi waktu kecil dan ada 5,5 persen dididik tidak sesuai dengan gender. Misalnya memberi boneka pada laki-laki.
“Dari data ini mengisyaratkan saat ini menjaga anak laki-laki sama sulitnya dengan menjaga anak perempuan,” katanya.
Media Sosial Selanjutnya dia memaparkan para penyuka sesama jenis di Sumbar sebanyak 58,7 persen mencari pasangan pria lewat media sosial dan 21,7 persen berdasarkan rekomendasi dari teman komunitas.
“Media yang paling banyak dipakai facebook 41,8 persen, whatsapp 18,9 persen, twitter 6,6 persen, wechat 18,9 persen dan lain-lain 13,8 persen,” kata dia.