Ia mengatakan, sudah saatnya pendidikan seks dilakukan sejak dini, yaitu SD dan memberikan penekanan siapa pun tidak boleh memegang alat vital baik laki-laki maupun perempuan.

“Pengawasan orang tua juga harus diperkuat khususnya terhadap penggunaan media daring bagi anak,” katanya.

Ia menambahkan, survei dilakukan terhadap 150 responden pelaku LGBT pada Februari hingga April 2018 di empat daerah di Sumbar yaitu Padang, Bukittinggi, Solok dan Kabupaten Solok.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan terdapat 10.376 kasus HIV baru pada periode Januari sampai Maret 2018 di Sumbar dengan persentase lelaki suka lelaki sebesar 28 persen.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan perlu diklarifikasi bahwa data yang disampaikan tersebut baru estimasi, bukan angka yang sebenarnya.

“Sumbar dikenal dengan daerah agama yang menolak keras LGBT, namun di sini ternyata ada ini menjadi persoalan tersendiri,” katanya. Ia mengajak semua pihak serius menyikapinya tanpa kecuali harus bahu membahu terlibat termasuk para orang tua.