Jakarta, Aktual.com – Tren digitalisasi yang mulai menguat, membuat konsumen lebih responsif terhadap merek-merek dagang yang terkenal di media sosial yang berbasis internet.
Menurut Tri Raharjo, Chairman TRAS N CO Research, lembaga riset brand dan bisnis, tren digitalisasi telah mengubah perilaku dan kebiasaan konsumen dalam melihat merek dagang.
Sehingga, di saat pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia telah memaksa manajemen perusahaan untuk meningkatkan popularitas brand product-nya lewat media sosial digital.
“Dari hasil riset, ternyata popularitas merek di dunia internet, berbanding lurus dengan kondisi riil di dunia offline,” tutur Tri, seperti dalam keterangan media yang diterima, Minggu (21/8).
Dengan perubahan tren tersebut, maka pemilik brand harus jeli dalam melihat pergerakan konsumen. Kata dia, merek-merek yang melakukan berbagai brand activation dan customer engagement di internet telah berimbas pada penjualan dan penguasaan market share di industrinya.
“Realita ini menarik untuk dicermati, jika brand kita ingin menjadi market leader di industrinya, maka digital marketing mutlak dilakukan. Sebab tren konsumen sudah mengarah ke dunia digital,” tandas dia.
Riset yang menjadi dasar Indonesia Digital Popular Brand Award (IDPBA) 2016 untuk kategori bisnis franchise, lisensi dan kemitraan ini dilakukan bersama IM Focus, Firma dan PlasaFranchise. Survey ini dilihat berdasar tiga metodologi, yaitu faktor search engine based, social media based, dan website based.
Ada dua kriteria dari hasil riset menjadi acuan. Pertama, merek-merek yang memperoleh nilai populer minimal 1.000 google search per bulan atau total final skor minimal 15 persen. Dan kedua, merek-merek yang menurut hasil survei berada dalam tiga peringkat teratas pada kategori bisnisnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
