Sementara itu, netizen yang berusia di bawah 18 tahun atau belum pernah merasakan tayangan wajib setiap tahun di televisi, turut berpendapat sebanyak 9,5 persen.
“Isu ini direspons di hampir seluruh wilayah di Indonesia, terbanyak di Jawa,” ujar Rustika.
Dalam kesempatan itu, Rustika menyebutkan, ada beberapa kelompok yang meramaikan cuitan PKI dengan segala variasinya. Masing-masing kelompok memiliki massa dan narasi yang berbeda-beda.
“Misalnya, narasi-narasi yang meyakini bahwa PKI mulai bangkit, ada yang merasa itu hanya kekhawatiran, ada narasi ajakan kembali menonton Film G30S/PKI, dan masih banyak lagi. Tapi memang soal film salah satu yang terbanyak dibicarakan,” ucap Rustika, Perbincangan isu PKI, tutur dia, ada masanya. Menjelang September, intensitasnya pasti meningkat. “Meski dalam riset 2016, isu PKI meningkat tajam justru tidak di September, melainkan Mei, Juni, dan Desember,” kata Rustika.
Membicarakan tentang intensitas, lanjut dia, artinya bicara tentang massa. “Berapa banyak orang yang mau meresponsnya. Bicara tentang mereka yang meresponsnya, maka bicara tentang momentumnya. Adakah pemicunya? Seberapa besar pemicunya?”
Dalam riset di Twitter, menurut Rustika, pada 2016 isu PKI dibicarakan sangat tinggi di bulan Mei dan Juni, mencapai 70.588 tweet dan Desember 2016 sebanyak 79.912 tweets, yang berlanjut hingga Januari 2017.
Peningkatan percakapan secara drastis tentang PKI terjadi sejak Mei 2016 lalu. Dan sejak itu, kata dia, isu PKI konsisten diperbincangkan di Twitter.
Beberapa pemicunya diantaranya adalah penemuan kaos bergambar palu arit dan beberapa isu yang dianggap bagian dari kebangkitan PKI, isu temuan kuburan massal, symposium nasional terkait PKI, dan memuncak pada saat penangkapan aktivis karena dianggap makar.
“Bila di tahun 2016, angka perbincangan tertinggi terjadi sebanyak 79 ribu, situasi itu meningkat tajam di sepanjang 2017. Puncak isu tersebut terjadi di bulan Januari dan September,” tambah Rustika.
Pada Januari 2017, isu PKI dibahas sebanyak 217.903 percakapan dari 33.700 akun manusia dan 4.610 akun mesin. Setelah itu, percakapan isu tersebut berkisar antara 80 ribu hingga 125 ribu tweets setiap bulan, hingga akhirnya meroket tajam pada September 2017.
Dalam hal ini, giliran isu film menjadi salah satu pemicu terbesarnya. Momentum tersebut tepat karena bertepatan menjelang hari tragedi nasional tersebut sehingga mendapatkan respon massa yang cukup besar.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan