Teheran, Aktual.com —  Hasil awal pemilihan anggota parlemen Iran yang disiarkan pada Sabtu larut malam (27/2) menunjukkan perolehan besar para calon pembaruan di Ibu Kota Iran, Teheran.

Menurut satu pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri, dari sebanyak 1,3 juta suara yang dihitung di Teheran, koalisi pembaruan telah mengantungi 29 dari 30 kursi di ibu kota Iran tersebut.

Pernyataan itu mengatakan tokoh pembaruan kenamaan Mohammed Reza Aref memimpin dalam persaingan kursi Majelis (Parlemen) di Teheran. Satu-satunya calon dari kubu konservatif, di antara ke-30 kursi yang telah diperebutkan adalah mantan ketua Majlis Gholam Ali Hadad Adel.

Pernyataan tersebut tidak menjelaskan persentase suara yang dihitung di Teheran, kata Xinhua, Minggu (28/2). Dengan hasil di Teheran, dapat dikatakan kubu pembaruan telah meraih pijakan yang lolos dari genggamannya setelah 2004 di Majlis (Parlemen) Iran.

Laporan awal media dari berbagai wilayah di Iran tempat penghitungan suara telah diselesaikan mengatakan bahwa kubu konservatif memimpin dalam proses demokrasi tersebut dengan selisih suara tipis.

Para pengamat percaya Majelis mendatang akan membuka ruang lebih luas bagi kaum pembaruan dan moderat.

Saat ini, hampir dua-pertiga wakil di Majelis berasal dari kubu konservatif, dan sisanya diisi oleh calon independen serta sedikit tokoh pembaruan.

Sementara itu, satu pernyataan yang disiarkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada Sabtu berbicara mengenai kemenangan awal bagi sekutu pembaruan di Tehrean dan dalam pemilihan umum penting lain, Dewan Ahli.

Mantan presiden dari kubu sentris fragmatis Ali Akbar Hashemi Rafsanjani berada di posisi teratas di dalam daftar calon untuk mengisi kursi Dewan di Teheran.

Penghitungan suara di kota besar utama berjalan lamban sebab pekerjaan tersebut memerlukan ketelitian, kata Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreca Rahmani Fazli pada Sabtu.

Hasil akhir penghitungan suara diperkirakan dikeluarkan dalam beberapa hari ke depan, kata Rahmani Fazli. Ia menambahkan di beberapa wilayah para calon belum bisa meraih jumlah suara yang diperlukan pada babak pertama, sehingga mereka harus bersaing lagi dalam babak kedua pemungutan suara.

Menurut peraturan Iran, para calon anggota Majelis mesti meraih sedikitnya seperempat suara pada babak pertama di masing-masing wilayah untuk meraih kursi di Parlemen. Jika tidak, pemungutan suara babak kedua diperlukan.

Menteri Dalam Negeri Iran itu mengatakan babak kedua pemungutan suara untuk anggota Majlis akan diselenggarakan pada paruh kedua bulan April 2016.

Dari hampir 55 juta warga Iran yang memenuhi syarat untuk memilih, lebih dari 60 persen memberi suara mereka dalam pemilihan anggota kedua lembaga di Iran –Majlis dan Dewan Ahli– pada Jumat (26/2), katanya.

Pemungutan suara dalam pemilihan anggota parlemen pertama pasca-sanksi di Iran ditutup pada Jumat, setelah perpanjangan waktu karena banyaknya warga yang memberi suara mereka.

Dari 12.000 calon yang terdaftar, 6.229 bersaing untuk memperebutkan 290 kursi di Majlis, atau Parlemen Iran. Rakyat Iran juga memilih 88 anggota Dewan Ahli dari 166 calon yang memenuhi syarat.

Dewan Ahli, satu badan tokoh agama, dipilih setiap delapan tahun dan bertugas memilih serta mencopot Pemimpin Spiritual di negeri tersebut serta mengawasi kegiatannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara