Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman dan Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta tim pemenangan Cagub-cawagub Anies-Sandi usai menggelar pertemuan terakhir konsolidasi sebelum memasuki masa tenang Pilgub DKI Jakarta di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4) malam. Prabowo kembali menyebut warga Jakarta menghendaki Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno memenangi pesta demokrasi itu. Prabowo juga berharap penyelenggaraan Pilgub DKI nanti berjalan dengan damai. Dia ingin kesejahteraan dan perdamaian baru terwujud bagi warga Ibu Kota. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto didampingi Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta tim pemenangan Cagub-cawagub Anies-Sandi usai menggelar pertemuan terakhir konsolidasi sebelum memasuki masa tenang Pilgub DKI Jakarta di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4) malam. Prabowo kembali menyebut warga Jakarta menghendaki Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno memenangi pesta demokrasi itu. Prabowo juga berharap penyelenggaraan Pilgub DKI nanti berjalan dengan damai. Dia ingin kesejahteraan dan perdamaian baru terwujud bagi warga Ibu Kota. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terbarunya tentang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Menariknya, terdapat sebuah pertanyaan yang menghilangkan nama Joko Widodo sebagai kandidat Presiden dalam Pilpres dua tahun ke depan.

Hasilnya, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi dua nama teratas yang menjadi kandidat favorit Calon Presiden dalam survei ini.

“Kami mencoba memasukkan nama tanpa Jokowi. Hasilnya 21,7 persen untuk Prabowo Subianto, lalu kedua Anies Baswedan 19,3 persen,” kata Direktur Indo Barometer, Muhammad Qadari di Jakarta Selatan, Minggu (3/12).

Di bawah dua nama tersebut, Qadari menyebut nama lain seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gatot Nurmantyo.

“AHY 17 persen, Gatot 8,8 persen, Lalu, undecided voters 33,4 persen,” tambahnya.

Menurut Qadari, kemunculan Anies dan AHY sebagai kandidat dalam empat besar lantaran dampak dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Ia menambahkan, kontes ini merupakan pintu terdekat untuk melaju sebagai Calon Presiden.

“Tidak ada yang kalah dalam Pilkada DKI, semua adalah pemenang. Buktinya, siapa yang tidak kenal Mas Agus jika tidak bertanding di Pilgub Jakarta? Juga Pak Anies yang secara nasional sudah semakin mengenal sosoknya,” jelasnya.

Sebagai catatan, survei ini dilakukan pada 15-23 November 2017. Sebanyak 1.200 koresponden dihimpun dari 34 provinsi di Indonesia. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan