Calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan keterangan di DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (15/2). Pilkada DKI merupakan simbol 'pertarungan' dua kekuatan. "Pilkada, DKI khususnya sudah menjadi simbol pertarungan antara yang ingin memperjuangkan keadilan, kebenaran, kejujuran dan yang ingin membuktikan bahwa uang bisa menjajah seluruh rakyat Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano
Calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan keterangan di DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (15/2). Pilkada DKI merupakan simbol 'pertarungan' dua kekuatan. "Pilkada, DKI khususnya sudah menjadi simbol pertarungan antara yang ingin memperjuangkan keadilan, kebenaran, kejujuran dan yang ingin membuktikan bahwa uang bisa menjajah seluruh rakyat Indonesia. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Lembaga survei Indomatrik menyatakan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengungguli petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dengan jarak 2,27 persen suara. Jarak tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan dalam rentang waktu 1-8 April 2017 lalu.

“Dari elektabilitas masing-masing paslon, Anies-Sandi unggul dengan perolehan 48,40 persen, sedangkan petahana Basuki-Djarot hanya mendapat 46,17 persen dengan jumlah yang tidak menjawab sebanyak 5.44 persen,” kata Direktur Eksekutif Indomatrik, Husin Yazid di Jakarta Pusat, Kamis (13/4).

Menurut Husin, perolehan suara kedua paslon ini meningkat jika dibandingkan dengan hasil putaran pertama lalu. Dari hasil survei ini, Husin memaparkan bahwa Ahok-Djarot unggul pada empat kota di Jakarta, yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Namun demikian, dari perolehan kantong suara di tingkat kecamatan, Anies-Sandi justru unggul di 22 kecamatan. Perolehan ini pun menyamai jumlah kecamatan yang menjadi kantong suara Ahok-Djarot.

“Kedua pasangan ini mengalami peningkatan suara dengan signifikan di seluruh wilayah. Yang membedakan adalah jumlah pemilih,” ungkap Husin.

Survei tersebut dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan cara wawancara tatap muka pada jumlah responden sebanyak 1.250 responden yang tersebar di enam kabupaten/kota di Jakarta. Survei ini memiliki margin error sebanyak kurang lebih 2.8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: