Untuk tingkat popularitas, Budi memaparkan kedua pasangan didapati 98,3 persen, masyarakat Jakarta sangat mengenal pasangan Basuki Tjahaya -Djarot Syaiful. Sedangkan tingkat popularitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada masyarakat Jakarta sebesar 90,2 persen. Hal ini, kata Budi, sangat lumrah karena Ahok merupakan tokoh yang fenomenal dan memancing banyak pemberitaan di media massa.
Tingkat popularitas kedua paslon menunjukan ada ikatan emosional antara pemilih dengan kedua paslon itu. “Hal ini disebabkan kedua paslon rajin menjual nama dan prestasinya kepada masyarakat.”
Dalam temuan FSI, didapati tingkat akseptabilitas atau responden menilai cocok tidaknya kedua paslon jadi kepala daerah Jakarta banyak aspek yang dinilai. Diantaranya, imbuh Budi adalah kualitas, kompetensi, integritas, profesionalitas, personalitas, perilaku, prestasi, reputasi, kepemimpinan, visi dan lain-lain. Proses penilaian melahirkan penerimaan (akseptabilitas) pemilih terhadap kedua paslon.
“Dalam survei menunjukan pasangan Basuki Tjahaya -Djarot Syaiful Hidayat memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 79,3 persen Sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya memiliki tingkat Akseptabilitas sebesar 59,1 persen dari tingkat akseptabilitas menunjukan kalau masyarakat menilai Basuki-Djarot lebih punya pengalaman dalam memimpin sebuah daerah dibandingkan Anies-Sandi.”
Artikel ini ditulis oleh:
Antara