Untuk tingkat kapabilitas sendiri kata Budi, kedua pasangan masyarakat Jakarta menilai Basuki Tjahaya-Djarot Syaiful memiliki tingkat kapabilitas sebagai pemimpin Jakarta sebesar 85,7 persen. Dari jawaban survei masyarakat Jakarta menilai sudah banyak hasil pembangunan di Jakarta yang dilakukan oleh Basuki Tjahaya -Djarot Syaiful selama ini dibandingkan dengan era Fauzi Bowo. Sementara tingkat kapabilitas pasangan Anies Baswedan- Sandiaga dinilai oleh masyarakat Jakarta hanya 41,4 persen untuk memimpin Jakarta.
“Ini menunjukan nilai realitas kalau 58,6 persen masyarakat jakarta meragukan kapabilitas Anies Baswedan-Sandiaga sekalipun Anies pernah menjadi menteri pendidikan,” tegasnya.
Yang menarik, Kata Budi, ketika masyarakat Jakarta ditanyakan akan memilih siapa diantara kedua paslon Kepala Daerah Jakarta mereka memilih Ahok-Djarot.
“Dari jawaban survei didapati 48,2 persen akan memilih pasangan Basuki-Djarot sedangkan 41,4 persen akan memilih Anies -Sandiaga sedangkan yang belum menentukan pilihan 10,4 persen,” pungkasnya seraya menagatakan 79,3 persen warga DKI mengetahui adanya Pilkada DKI,” katanya.
Survei dilakukan mulai tanggal 3 April sampai tanggal 11 April dengan mengunakan jumlah responden sebanyak 2178 warga Jakarta yang diambil dari total Daftar Pemilih Tetap sebanyak 7,2 juta pada pilkada Jakarta putaran kedua.
Survei ini mengunakan teknik multistage random sampling dari populasi masyarakat Jakarta yang tercantum pada Daftar Pemilih Tetap proporsional atas populasi kotamadya dan gender dengan tingkat margin of error sebesar +/- 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 % dan Survei ini didanai secara mandiri oleh Focus Survei Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara