Jakarta, Aktual.co — Munculnya tulisan panjang dalam forum kompasiana berjudul ‘Rumah Kaca Abraham Samad’ terus menuai polemik. Pasalnya, ulasan yang disampaikan tentang ‘kebobrokan’ Abraham Samad sebagai ketua KPK untuk mendapatkan jabatan politik sebagai cawapres Jokowi digunakan.
Tulisan yang dibuat oleh seorang bernama ‘Sawito Kartowibowo’ pada 17 Januari 2015 itu membeberkan semua runutan kronologis pertemuan dan alasan dirinya menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka sehari ditetapkan oleh DPR sebagai kapolri itu, diakui oleh Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
“Sebagian yang ada dalam tulisan itu (kompasiana),” kata Hasto dalam konferensi persnya, di Apartemen The Capital Residences, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/1).
Diakui dia, dalam pertemuan pertama dan kedua terjadi di sebuah ruangan Apartemen Capital Residences. Namun, dalam pertemuan selanjutnya, sambung dia, dilakukan di ruang terbuka publik. Seperti dilakukan pertemuan di Bandara Jogjakarta (Adi Soecipto), yang seolah-olah terjadi tidak sengaja.
“Padahal pertemuan itu sudah diatur, agar Abraham Samad bertemu dengan Joko Widodo (Jokowi),” bebernya.
Tak sampai disitu, Hasto mengatakan dirinya pun ikut mengatur ikhwal pertemuan lainnya, salah satunya di hotel bintang lima di Jogjakarta.
“Kami merancang pertemuan di hotel bintang lima di Jogya. Termasuk pertemuan dengan Hendropriyono dan pertemuan dengan mereka yang ditunjuk jadi menteri saat ini,” bebernya.
Bahkan, kata Hasto pun mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono pun sudah mengatakan siap bila mana dimintai keterangannya oleh komite etik KPK.
“Saya menghubungi bapak Hendropriyono. Beliau siap jika sekiranya komite etik minta keterangannya,” tandas mantan anggota Tim Transisi Jokowi-JK.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
















