Jakarta, Aktual.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menjadwalkan pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjungan Hasto Kristiyanto. Dia akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Adriansyah, yang merupakan anggota DPR dari fraksi PDI-P.

Hasto yang sudah memenuhi panggilan KPK itu mengklaim, partainya tidak pernah meminta dana tambahan untuk biaya Kongres PDI-P di Bali pada 9-12 April 2015. “Sejak awal kami tegaskan bahwa untuk penyelenggaraan dana kongres kami nyatakan sudah selesai. Jauh sebelum kongres itu dijalankan,” ujar Hasto di Gedung KPK, Rabu (15/7).

Hasto pun berjuar, bahwa duit kongres itu berasal dari iuran kader PDI-P dan pihak eksternal yang mendukung partainya. Terlebih, sambung Hasto, seminggu sebelum Kongres digelar, partainya tidak membutuhkan dana tambahan dari mana pun.

“Pada tanggal 2 April ketika DPP mengumumkan bahwa kami tidak memerlukan dana-dana dari anggota fraksi. Sebenarnya tidak ada keterkaitan terhadap Saudara Adriansyah,” kata Hasto.

Dia mengatakan, Adriansyah berperan sebagai peninjau dalam kongres tersebut dan tidak berhak untuk mengambil keputusan apa pun. PDI-P sama sekali tidak menerima dana dari Adriansyah. “Terkait dengan dana, sama sekali tidak ada dana yang berasal dari Saudara Adriansyah. Itu firm karena kami sudah menegaskan jauh hari sebelumnya bahwa untuk dana kongres kami tidak memerlukan bantuan dari anggota fraksi,” kata Hasto.

Dalam sidang Manajer Marketing PT Mitra Maju Sukses Andrew Hidayat, pengacara Andrew, Bambang Hartono menyebutkan, transaksi terakhir antara Andrew dan Adriansyah untuk membantu biaya kongres PDI Perjuangan di Bali.

“Sesuai dengan BAP Adriansyah bahwa dia minta bantuan untuk kongres,” ujar Bambang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/6).

Adriansyah merupakan anggota DPR RI Fraksi PDI-P 2014-2019. Berdasarkan surat dakwaan, Andrew terakhir kali menyerahkan uang kepada Adriansyah pada 9 April 2015 sebesar 44 ribu dollar Singapura dan Rp 57,36 juta di Sanur Hotel Swiss Belhotel, Bali. Saat itu juga, penyidik KPK menciduk mereka.

“Itu belum disampaikan ke panitia kongres lalu sudah tertangkap petugas KPK,” kata Bambang.

Bambang mengatakan, uang terkait kongres itu merupakan permintaan pribadi Adriansyah, bukan atas nama PDI-P. Selama ini, lanjut dia, Andrew kerap memberi Adriansyah uang sebagai bantuan kepada teman.

“Dia teman sudah lama dan kebetulan juga dia (Andrew) punya usaha di Tanah Laut. Sesuai dengan pengakuan kedua belah pihak, pak AH dan pak Adriansyah bahwa dia hanya sebagai teman,” ujar Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu