Jakarta, Aktual.com — Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Hasyim Muzadi mengatakan media harus ikut berperan dalam melawan narkoba, menilik pers memiliki kekuatan dalam membentuk opini publik.

“Pers harus ciptakan opini perlawanan narkoba. Saya harap pers berpihak pada kepentingan nasional,” kata Hasyim, kepada wartawan, saat berkunjung ke kantor Kementerian Agama di Jakarta, Jumat (18/03), guna membahas gerakan nasional antinarkoba.

Dalam kunjungannya, Hasyim menemui Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Lukman juga sependapat mengenai pentingnya peran media dalam melawan peredaran narkoba.

Hasyim mengatakan dirinya prihatin dengan reaksi negara-negara dunia ketika warga negaranya didakwa bersalah sebagai pengedar narkoba dan mendapatkan hukuman mati.

“Sebuah keanehan, gembong narkoba itu saat tertangkap sama negaranya dibela. Begitu ada yang tertangkap akan bebas, bisa dengan amnesti internasional.

Beda kalau kasusnya terorisme tidak akan ada yang membela padahal sama-sama melanggar HAM,” kata dia.

Menurut dia, tindakan pengedar narkoba juga melanggar HAM. Alasannya, banyak manusia yang menderita akibat narkoba.

“Bagaimana kita disebut tidak manusiawi dengan hukum mati bagi pengedar, sementara yang dihukum mematikan jutaan manusia. Mana yang dibela, matinya korban narkoba atau bandarnya,” kata dia.

Senada, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sudah saatnya narkoba dibendung secara nasional secara masif dan sporadis baik dari unsur pemerintahan dan masyarakat.

“Dirasakan narkoba semakin mengancam kehidupan bersama Indonesia dan keutuhan negara. Semua elemen agar ada gerakan memerangi narkoba,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara