Jakarta, Aktual.co —Warga Nahdlatul Ulama harus melakukan pembaharuan di seluruh sektor kehidupan, dengan tetap tidak mengubah pemahaman organisasi yang berdiri sejak 1925 itu.
Pesan itu disampaikan Wakil Rais Aam Pengurus Besar NU (PBNU) KH. Hasyim Muzadi, saat memberi sambutan di acara pengukuhan pengurus Cabang NU Kota Tanjungpinang, Jumat (30/1).
“Pemahaman yang lama boleh dipertajam, tetapi tidak diubah. Pemahaman lama yang bagus, harus dipertahankan dengan cara apapun,” kata dia.
Ditegaskannya, saat ini NU terancam oleh pengaruh negatif. Meski tidak menjelaskan lebih mendalam pengaruh negatif yang dimaksud, dia menekankan warga NU harus berjalan sesuai dengan rel, yakni ajaran Islam.
Kata Hasyim, NU tidak menginginkan upaya untuk mengubah pemahaman NU. “Karena NU sudah memiliki pedoman, yang seharusnya dipatuhi, bukan diubah atau dirusak,” ucap dia.
Warga NU, ujar dia, harus dapat menggunakan teknologi yang tinggi dengan tidak melupakan ajaran Islam. Pemikiran warga NU juga harus berkembang sesuai kebutuhan bangsa dan negara. “Pakai sarung, boleh, tapi pemikiran maju,” ujar dia.
Dia menyatakan NU mendukung kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah, dengan tetap memberi kritik konstruktif. Contoh, NU mendukung UU Antikorupsi karena sejalan dengan ajaran Islam. “Tidak perlu UU Islam Antikorupsi. UU Antikorupsi sekarang cukup baik,” kata dia.
Dia juga mengingatkan jangan ada pemikiran atau menganggap negara ini kafir sehingga harus dihancurkan, dan diganti dengan negara Islam. “Roh NU adalah roh negara NKRI. Ini sudah terbukti.”
Artikel ini ditulis oleh:

















