Jakarta, Aktual.co — Institut Ekonomi Politik Soekarno-Hatta (IEPSH) menggelar diskusi publik terkait dengan sistem pertahanan dan keamanan negara dalam menghadapi tatangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Direktur IEPSH, Muhammad Hatta Taliwang menilai Indonesia belum siap menghadapi MEA, masih banyak hal yang harus dipersiapkan. Misalnya, penduduk yang harus paham Bahasa Inggris.
“Implikasinya sangat luas, bangsa Indonesia belum siap bertarung, beda dengan Birma, Thailand, banyak yang sudah belajar bahasa asing seperti Bahasa Indonesia, dan sebagainya. Kita sudah menduga negara mana yang siap, seperti Singapura, Malaysia, Manila, dan Thailand. Indoneia dikhawatirkan menimbulkan implikasi sosial politik yang luas saat MEA,” ujar Hatta saat diskusi di Galeri Kafe Taman Ismail Jakarta, Kamis (20/11).
Selain itu Pengamat Ekonomi, Salamuddin Daeng mengatakan bahwa ASEAN yang sekarang itu berbeda dengan waktu dulu. Menurutnya, ASEAN sekarang ini organisasi yang lebih menyatukan diri pada perdagangan.
“Bukan hanya bersaing pada negara-negara ASEAN, tetapi juga di negara lain,” tutur Salamuddin.
Untuk diketahui MEA akan segera dilakukan pada tahun 2015. Dalam mekanismenya, MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mdah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. sehingga kompetisi akan semakin kuat.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka