Karakas, Aktual.com – Helikopter polisi Venezuela menyerang Mahkamah Agung pada Selasa (27/6). Penyerangan itu meningkatkan kemelut politik dan dikecam Presiden Nicolas Maduro dengan menyebutnya serangan teroris.

Pemimpin sosialis berusia 54 tahun itu, yang menghadapi tiga bulan unjuk rasa oposisi serta perbedaan pendapat dari dalam pemerintahannya menyebutkan, helikopter tersebut menembak ke arah gedung peradilan itu dan juga melemparkan beberapa granat.

Beberapa saksi melaporkan bahwa mereka mendengar sejumlah ledakan di pusat kota Karakas, tempat Mahkamah Agung yang mendukung Maduro, istana presiden dan bangunan pemerintahan utama lain berada.

Helikopter itu juga terbang di atas gedung Kementerian Dalam Negeri, kata Maduro dalam pernyataan. “Secepatnya, kami akan menangkap helikopter itu dan yang berada di belakang serangan teroris bersenjata terhadap lembaga negara ini,” katanya seperti yang dilansir Reuters, Rabu (28/6).

Mahkamah Agung sangat dibenci oleh lawan Maduro atas deretan putusan yang memperkuat kekuasaannya serta melemahkan badan legislatif yang dikuasai oposisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu