“Terdapat kegiatan sosial yang sedang berlangsung di Mahkamah Agung. Serangan mereka dapat menyebabkan puluhan korban tewas,” kata Maduro terkait serangan helikopter itu.

Pemimpin oposisi telah lama menyerukan kepada pasukan keamanan Venezuela untuk berhenti menaati presiden yang mereka sebut sebagai diktator pembunuh.

Namun ada juga beberapa spekulasi di media sosial, di antara pendukung oposisi bahwa serangan helikopter bisa saja terjadi untuk membenarkan penindasan atau menyelimuti drama di Majelis Nasional Venezuela, di mana dua puluhan anggota parlemen mengatakan bahwa mereka dikepung oleh kelompok-kelompok pro-pemerintah.

Sebelumnya pada Selasa, Maduro memperingatkan bahwa dia dan pendukungnya akan mengangkat senjata jika pemerintah sosialisnya digulingkan oleh lawan yang telah melakukan aksi jalanan sejak April. Sedikit-dikitnya 75 orang tewas dalam kerusuhan tersebut.

“Jika Venezuela terjun ke dalam kekacauan dan kekerasan serta Revolusi Bolivarian hancur, kami akan berperang. Kami tidak pernah menyerah dan yang tidak dapat dilakukan dengan pemungutan suara, kami akan lakukan dengan senjata. Kami akan membebaskan tanah air dengan senjata.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu