Seorang perajin menunjukan miniatur perahu khas suku Bajo di Desa Sama Jaya, Kecamatan Soropia, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/1). Untuk menambah penghasilan, sebagian warga di Desa Sama Jaya membuat kerajinan miniatur perahu suku Bajo yang dijual seharga Rp5 ribu per buah. ANTARA FOTO/Jojon/kye/17.

Jakarta, Aktual.com – Tujuh jenazah korban perahu terbalik di Tanjung Rhu Mersing Johor Bahru Malaysia yang diduga TKI ilegal berhasil diidentifikasi.

“Identifikasi tersebut dilakukan setelah dilakukan pencocokan DNA korban dan DNA keluarga yang melaporkan kehilangan keluarganya kepada Satgas Perlindungan WNI KJRI Johor Bahru,” ujar Kepala Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Johor Bahru, Dewi Lestari di Johor Bahru, Selasa.

Dia mengatakan pengambilan sampel DNA keluarga di Indonesia dilakukan oleh Pusat Kedokteran Kesehatan dan Kepolisian di berbagai daerah seperti Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

“Tes DNA tersebut juga merupakan tindak lanjut dari kedatangan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia ke Johor Bahru dalam rangka mengumpulkan data ante mortem WNI yang diduga menjadi korban kapal tersebut,” katanya.

Dia mengatakan terdapat 12 sampel DNA keluarga yang diperiksa oleh Pusat Laboratorium DNA serta Pusat Kedokteran dan Kesehatann Polri di Jakarta.

“Hasil tes DNA tersebut kemudian diserahkan ke Jabatan Kimia Johor untuk dicocokkan dengan hasil DNA 16 jenazah korban yang masih ada di Hospital Sultan Ismail Johor,” katanya.

Identitas ketujuh korban tersebut adalah M Rais (Lombok Tengah), Yanti (Kupang), Samsuri (Jawa Timur), Muhammad Ngisom (Jawa Timur), Garlius Mauk (Kupang), Muhri (Sampang) dan Nining (Kendari). (Ant)

Artikel ini ditulis oleh: