Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, saat menjadi saksi di sidang terdakwa bekas Ketua Komisi Pembangunan DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (5/9/2016). Selain Ahok, sidang kasus dugaan penerima suap percepatan pembahasan dan pengesahan Raperda Rencana Tata Ruang Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKSP) juga menghadirkan staf Gubernur Sunny Tanuwidjaja sebagai saksi.

Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok Miryam s. Haryani mengaku memahami persoalan masyarakat Luar Batang yang baru mengalami penggusuran di DKI Jakarta.

Namun menurutnya, penolakan hewan qurban dari gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok adalah sikap yang tidak etis dan tidak Islami.

“Kita memang tidak boleh meminta-minta, namun jika ada yang memberi kita tidak boleh menolaknya, apalagi kegiatannya berkaitan dengan momentum yang sangat dihormati, yaitu Idul Adha,” ujar Miryam di Jakarta, Senin (12/9).

Politisi Hanura ini berharap kekecewaan masyarakat terhadap Ahok bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang baik dan jangan mencederai agama atau kelompok tertentu.

“Saya sangat yakin bahwa penolakan itu hanya dari sebagian kecil masyarakat disana. Sedangkan mayoritas masyarakat yang ada pasti mau menerima apalagi Idul Adha cuma adanya setahun sekali,” cetus Ketua Umum Srikandi Hanura ini.

Miryam pun mengajak masyarakat Luar Batang untuk sehari saja melupakan persoalan politik. Sebaliknya, masyarakat harus perkuat semangat persaudaraan serta sama-sama memahami arti pengorbanan.

“Kalau semua persoalan kita larikan pada persoalan politik akan menjadi bias maknanya nanti. Sekali lagi ini momentum lebaran jangan dibawa-bawa pada persoalan politik,” pungkas Anggota Komisi V DPR ini.

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby