Jakarta, Aktual.com — Pada jaman modern yang serba cepat dan sibuk ini, nikmat sehat makin terasa dibutuhkan seiring dengan makin bertambah banyaknya tugas dan kesibukan seseorang. Terkadang, kita sebagai manusia mengesampingkan nikmat Allah SWT tersebut.

Agar mampu beribadah dan bekerja dalam kondisi yang serba sibuk ini, selayaknya seorang muslim memandang penting masalah kesehatan. Seperti yang diulas dibagian I, hidup sehat dan olahraga seperti Rasulullah SAW harus menjadi tauladan.

Kini kita memasuki cara tidur Rasulullah SAW pun sarat dengan makna. Ibnu Qoyyim seorang intelektual Islam berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur Rasulullah, niscaya dia akan memahami pola tidur yang benar dan paling bermanfaat untuk badan dan organ tubuh.”

Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada Allah SWT hingga matanya terasa berat dan tekadang beliau memiringkan badannya kesebelah kiri sebentar dan kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien.

Tiga manfaat yang dapat diambil dari posisi tidur miring ke kanan yaitu.

a. Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen, bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak, tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.

b. Menjaga kesehatan jantung
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri, tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.

c Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan, hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik. Namun Rasullah juga terkadang miring ke kiri untuk sementara dan kemudian kembali lagi miring ke kanan.

Makan Sehat Ala Rasul

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”(Al-A’raf : 31)

Sesungguhnya pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila Rasulullah SAW memberi perhatian besar dalam masalah ini. Prinsip pertama makanan dan minuman harus halal dan thoyib (baik). Maksudnya selain masuk kategori halal, maka makanan dan minuman kaum muslimin harus bersih dan mengandung kandungan gizi yang cukup.

Prinsip kedua seimbang, sederhana dan tak berlebihan. Rasulullah SAW mengajarkan untuk makan tidak terlalu kenyang, lambung cukup di isi dengan 1/3 makanan 2/3nya untuk minuman dan udara. Rasulullah SAW bersaba, “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

3. Olahraga Sehat Ala Rasul
Olahraga merupakan kegiatan menggerakan seluruh anggota tubuh secara teratur, sehingga otot-otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan aliran darah berjalan lebih lancar ke semua jaringan dan organ-organ tubuh. Rasulullah SAW menganjurkan semua muslim berolahraga secara rutin sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan kesegaran jasmani. Sabda beliau, “Ajarilah anakmu (olahraga) berenang dan memanah” (HR.Dailami).

Olahraga yang dilakukan secara rutin dapat menunjang perkembangan jiwa. Meningkatkan keterampilan dan pertumbuhan badan.selain untuk menjaga stamina olahraga berfungsi untuk memperkuat daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.

“Dalam kesehariannya, bila perjalanan jarak pendek Rasullah SAW selalu berjalan kaki seperti dari rumah ke masjid, dari masjid ke pasar dan dari pasar ke rumah-rumah sahabat. Bahkan beliau berjalan kaki ketika mengunjungi makam pahlawan di Baqi sekitar tiga kilometer dari pusat kota Madinah, baik pada waktu terik matahari maupun malam. Beliau tidak suka hidup manja. Sebab ketika berjalan kaki keringat mengalir di sekjur badan, pori-pori kulit terbuka dan peredaran darah berjalan nomal sehingga terhindar dari penyakit jantung. Ingatlah mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” ujar Ustad Hasanudin kepada Aktual.com.

4. Bersih Sehat Ala Rasulullah
Beliau senantiasa nampak rapi dan bersih walaupun pakaian yang beliau miliki tak lebih dari dua salinan walupun begitu tak pernah ada bintik-bintik hitam atau kuning pada sorbannya dan gamis beliau pun selalu putih bersih. Tiap hari kamis atau jumat beliau selalu mencukur rambut-rambut halus yang tumbuh di bagian pipi, memotong kuku setiap pekan, Rambutnya yang panjang selalu tersisir rapi pada waktu tertentu, dan beliau mengoleskannya dengan sejenis minyak wangi dan gigi beliau putih dan berbaris rapi.

Rasulullah SAW pun bersabda, “Gosoklah gigimu berulang-ulang sebab hal itu membersihkan mulut dan disukai Allah.” Rasulullah SAW menggosok gigi bukan hanya setelah bangun tidur tapi juga setiap habis makan dan setiap hendak salat, bahkan pada hari jumat disunahkan untuk mandi sebelum pergi ke masjid. Rasulullah SAW bersabda, “Mandi hari jumat adalah wajib bagi setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman.”(HR. Muslim)

Bukan saja dikala hendak melakukan salat, diluar salat pun setiap muslim harus memperhatikan kebersihan diri. Rasulullah SAW menjaga kebersihan bukan hanya karena ingin sehat tapi juga merindukan kasih sayang Allah SWT.

5. Tidak Marah
Suatu riwayat menceritakan bahwa seorang utusan dari Bani Nadhir menemui Rasulullah SAW untuk minta nasehat yang pendek dan dengan melaksanakan nasehat pendek itu, ia ingin masuk surga sehingga terlepas dari siksa neraka. Rasulullah SAW pun memberi nasehat pendek,

Rasulullah SAW, “Jangan Marah”

Utusan dari Bani Nadhir, “Ulangi nasehatmu ya Rasulullah !”

Rasulullah SAW, “Jangan Marah”

Utusan dari Bani Nadhir, “Sekali lagi ya Rasulullah!”

Rasulullah SAW, “Jangan Marah”

Siapa yang tidak pemarah hatinya akan tenteram. Jika rasa marah tumbuh segeralah dihilangkan dengan,Merubah posisi misalnya jika marah timbul ketika sedang berdiri maka duduklah, jika sedang duduk maka berbaringlah, dan apabila rasa marah belum hilang maka bersegeralah berwudu dan mengerjakan salat sunah dua rakaat.

6. Tak Pernah Iri Hati
Iri hati adalah saudara kandung dari buruk sangka. Contohnya, timbul kecemasan dan kegelisahan dalam diri seseorang jika temannya memperoleh kehidupan yang lebih baik atau pangkat yang lebih tinggi. Hati Rasulullah SAW selalu tenteram dan tak pernah membenci siapapun. Beliau pun bersabda, “Tak kan masuk surga siapa pun yang gemar memburuk-burukan nama orang lain”.(HR. Abu Dawud)

Hanya dalam dua hal umat Islam boleh bersikap iri, Rasulullah SAW bersabda, “Tak boleh bersikap iri kecuali dalam dua hal. Pertama terhadap orang yang memiliki kekayaan dan mempergunakannya untuk menegakkan yang haq. Kedua terhadap orang yang memiliki pengetahuan dan rajin menyebarkannya pengetahuannya itu kepada orang banyak.”(HR. Bukhari)

“Adanya keimanan dalam diri seseorang akan memiliki sikap hidup ikhlas dan sabar, dan kedua sikap hidup tersebut merupakan kunci kebahagiaan. Namun apabila rasa ikhlas dan sabar tersebut hilang maka akan menyebabkan penyakit yang kita kenal dengan sebutan stres. Apabila stres telah menghinggapi seseorang maka dia akan menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit.”

“Mengenai olahraga, tadi ustad mengatakan Rasulullah SAW menjaga kesehatan dengan berolahraga. Kita juga mengetahui bahwa saat ini olahraga sendiri telah berkembang menjadi berbagai macam, dan olahraga apa yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW?

“Rasulullah SAW mentradisikan beberapa olahraga bagi kaum muslimin di zaman beliau, olahraga ini dilakukan tak hanya agar badan kuat tapi agar hati juga memperoleh kegembiraan. Karena Islam itu tak selalu membahas tentang ibadah, tapi juga masalah kemanusiaan yang butuh refreshing. Diantara hiburan-hiburan tersebut adalah.”

1. Lomba Lari Cepat
Para sahabat terbiasa melakukan perlombaan lari cepat, dan Rasulullah SAW pun mengizinkannya (sunnah taqririyah). Rasulullah SAW sendiri mengadakan pertandingan dengan istrinya guna memberikan kesegaran, dan beliau juga mengajarkan kepada sahabat-sahabatnya sebagaimana diceritakan oleh Siti Aisyah radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah SAW bertanding dengan saya dan saya menang. Ketika saya berhenti sehingga badan saya menjadi gemuk, Rasulullah SAW bertanding lagi dengan saya dan beliau menang. Lalu beliau bersabda, Kemenangan ini untuk kemenangan itu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

2. Gulat
Rasulullah SAW pernah bergulat dengan seorang laki-laki bernama Rukanah yang terkenal kekuatannya, dan permainan ini dilakukannya selama beberapa kali. Dalam satu hadis riwayat Abu Daud dijelaskan, “Sesungguhnya Rasulullah gulat dengan Rukanah yang terkenal kekuatannya itu, kemudian ia berkata, domba lawan domba. Kemudian Rasulullah SAW bergulat dan beliau bersabda, Berjanjilah denganku untuk (melakukan gulat) lagi di lain waktu. Kemudian Rasulullah SAW bergulat seraya bersabda, Berjanjilah denganku, lalu Rasulullah SAW bergulat untuk ketiga kalinya. Kemudian orang itu bertanya, apa yang harus saya katakan kepada keluargaku ? Rasulullah SAW menjawab, Katakan “domba telah dimakan oleh serigala, dan seekor domba pun lari.” Kemudian apa pula yang saya katakan untuk yang ketiga ? Rasulullah SAW menjawab, Kami tidak dapat mengalahkan kamu untuk bergulat karena itu ambillah hadiahmu.”(HR. Abu Daud)

3. Bermain Anggar
Dalam hal ini Rasulullah SAW memperkenankan orang-orang Habasyah (Ethiopia) bermain anggar di dalam masjid Nabawi dan beliau pun membolehkan pula kepada Aisyah untuk menyaksikan permainan itu. Ketika Umar bin Khattab bermaksud melarang orang-orang Habasyah yang sedang bermain anggar, lalu Rasulullah SAW mencegah sikap Umar itu. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain anggar di hadapan Nabi, tiba-tiba Umar masuk kemudian mengambil kerikil dan melemparkannya kepada mereka, kemudian Rasulullah berkata kepada Umar. Biarkanlah mereka itu, wahai Umar.”(HR. Bukhari dan Muslim)

“Ini merupakan suatu kelapangan dari Rasulullah SAW dengan mengizinkan permainan seperti ini dilakukan di masjidnya yang mulia, karena permainan semacam ini dimaksudkan sebagai permainan yang bermotif latihan dan bukan sekadar permainan dan hiburan belaka.”

4. Berkuda
Hadis-hadis Nabi yang memberikan motivasi terhadap permainan pacuan kuda cukup banyak. Salah satunya adalah hadis riwayat Muslim yang berbunyi, “Sesungguhnya Rasulullah pernah mengadakan pacuan kuda dan memberi hadiah kepada pemenangnya.”(HR. Muslim)

Berkuda sangat baik untuk kesehatan. Seluruh anggota tubuh badan dari kepala hingga ke kaki, dari fisikal hingga mental akan dapat manfaatnya. Bentuk lekuk badan belakang kuda dan tempat tunggangan baik untuk merawat segala masalah tulang belakang manusia.

“Semasa pergerakan galloping yaitu cara gerak kuda melompat dan berlari, menyebabkan vetebra tulang belakang manusia bergesel antara satu sama lain dalam keadaan harmoni, dan meransang saraf-saraf tulang belakang, seolah-olah seperti diurut, sedangkan pakar chiropraktik pun tidak mampu berbuat seperti gerakan natural tulang-tulang veterbra seperti orang menunggang kuda.”ucap Ustad Hasan

5. Memanah
Di antara hiburan yang dibenarkan oleh syara’ adalah memanah. Pada suatu saat Rasulullah SAW berjalan-jalan dan menjumpai sekelompok sahabat yang sedang mengadakan pertandingan memanah, lalu Rasulullah SAW pun bersabda, “Lemparlah panahmu itu, dan saya bersama kamu sekalian.”(HR. Bukhari)

Allah SWT berfirman,

وَإِنْ جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Artinya, “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(Al-Anfal : 61)

Ketika menjelaskan ayat ini Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa yang dimaksud kekuatan itu adalah memanah, beliau mengucapkannya tiga kali.”(HR. Muslim)

Di dalam hadis lain juga dijelaskan, “Kamu harus belajar memanah, karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.”(HR. Bazzar dan Thabrani)

Namun demikian, Rasulullah SAW mengingatkan para sahabat agar tidak menjadikan binatang-binatang jinak dan sebagainya sebagai sasaran latihan, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh orang Arab Jahiliyah. Ibnu Umar mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah melaknat orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran memanah.”(HR. Bukhari dan Muslim)

“Larangan menjadikan hewan jinak (selain berburu) sebagai sasaran memanah karena terdapat unsur penyiksaan terhadap binatang. Oleh karena itu, Rasulullah SAW juga melarang mengadu binatang sebagaimana yang dilakukan oleh orang Arab Jahiliyah, yaitu mereka membawa dua ekor domba dan sapi untuk diadu sampai mati.”

6. Berenang
Sewaktu kita berenang, mental, fisik, bahkan semua otot dan tulang rangka digerakkan untuk membuat satu gerakan yang berkoordinasi antara dua anggota kaki dan dua anggota tangan, selain merangsang stamina (sistem kardiovaskular), berenang juga memberi peluang manusia untuk menguasai air serta menjadi berani.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu