Jakarta, Aktual.com — Yahya bin Zakariyya (sekitar 1 SM – 31 SM) adalah Nabi yang disebutkan dalam Al Quran. Diyakini bahawa Yahya hidup selama 30 tahun. Ia diangkat menjadi Nabi pada tahun 28 Masehi dan ditugaskan berdakwah kepada Bani Israil di Palestina. Namanya disebutkan sebanyak empat kali di dalam Al Quran dan wafat di Damaskus, Syiria.
Nabi Yahya tidak banyak diuraikan dalam Quran. Hanya dijelaskan ia dikaruniai hikmah dan ilmu semasa kanak-kanak. Ia hormat kepada orang tuanya, dan tidak sombong atau pun durhaka. Ia pintar dan tajam pemikirannya. Ia beribadah siang malam sehingga tubuhnya kurus kering, wajahnya pucat, dan matanya cekung.
Kisah Nabi Yahya AS bermula ketika Raja Herodus ingin mempersunting anaknya sendiri yang bernama Hirodia sebagai salah satu permaisurinya.
Nabi Yahya AS memang hidup pada zaman Raja Herodus. seorang raja yang bengis dan kejam. Raja Herodus memiliki seorang putri yang sangat cantik bagai bulan purnama bernama Hirodia, Matanya yang jernih bagai bintang kejora dan tubuhnya yang ramping seksi juga Rambutnya yang terurai panjang, membuat semua mata laki-laki terpesona akan pesonanya. Termasuk Herodus yang merupakan ayah kandung dari Hirodia.
Hal tersebut tentunya membuat Nabi Yahya AS turun tangan bersikeras menolak terjadinya pernikahan tersebut karena itu merupakan perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT.
Kisah cinta Raja Herodus dan Hirodia memang sudah disepakati oleh kedua insan. mereka tinggal menunggu persetujuan dari Nabi Yahya AS karena Nabi Yahya AS merupakan orang yang sangat dipercaya oleh rakyatnya . dan ternyata Nabi Yahya AS bersikeras menolak pernikahan antara anak dan ayah tersebut.
Hirodia pun mendengar kabar tersebut dan menjadi murka. ia pun bermaksud membuat Makar terhadap Nabi Yahya AS. Segeralah Hirodia menemui ayahnya untuk memuluskan rencana busuknya tersebut. ia mengatakan kepada ayahnya,
“Sekiranya engkau benar-benar cinta kepadaku, aku ingin bukti darimu, “Ucap Hirodia kepada Raja Herodus.
Herodus pun bertanya “bukti apa yang Engkau inginkan?”
Herodia pun menjelaskan rencanyanya kepada Herodus, “Aku ingin Tuanku membunuh Nabi Yahya as agar tak ada lagi yang menghalangi rencana pernikahan kita, “jelas Hirodia
Mendengar permintaan putri sekaligus calon permaisurinya itu, Raja Herodus yang terkenal kejam langsung memerintahkan prajurit untuk mencari Nabi Yahya AS dan memenjarakannya.
Ketika Nabi Yahya AS tertangkap, Raja Herodus pun bertanya mengapa ia tak merestui pernikahannya tersebut. Nabi Yahya AS pun menjelaskan bahwa pernikahan antara anak dan ayahnya dilarang dan dilaknat oleh Allah SWT. ketika itu Nabi Yahya dipaksa oleh Raja Herodus untuk mengumumkan pernikahannya tersebut, namun nabi Yahya As bersikeras berteriak dan mengatakan bahwa apa yang benar tetap dikatakannya benar, bila salah ia akan katakan salah.
Raja Herodus pun mengancam akan membunuh Nabi Yahya AS jika tak mematuhi kemauannya. Yahya pun berkata, “Tak ada sesuatu yang aku takuti kecuali azab Allah SWT, “jawab Nabi Yahya as dengan tenangnya.
Akhirnya Raja Herodus menyuruh para prajuritnya untuk membunuh Nabi Yahya as. Darah segar pun mengucur dengan deras mengiringi kematiannya. Nabi Yahya as wafat dalam memegang teguh syariat agama Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT melaknat dan mengutuk jekejaman Raja Herodus, sehingga ditegaskan dalam Al Qur’an Surat An Nisa’ ayat 93.
Allah SWT berfirman, “Dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”
Nabi Yahya AS di kalangan Bani Israil,dikenal sebagai ahli agama dan hafal Taurat. Ia berani mengambil keputusan, tidak takut dihina orang, dan tidak menghiraukan ancaman penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran.
Kisah Nabi Yahya AS patut diteladani agar manusia tidak sesat dan takut akan berbicara kebenaran.
Artikel ini ditulis oleh: