Linjakan tiga-kali lipat akibat hilangnya es dari benua itu secara keseluruhan adalah gabungan peningkatan pencairan di Antartika Barat dan Semenanjung Kutub Selatan, dan sedikit lapisan es di Antartika Timur.
Antartika Barat mengalami perubahan terbesar, dan kehilangan es bertambah dari 53 miliar ton per tahun pada 1990-an jadi 159 miliar ton setiap tahun sejak 2012.
Sebagian besar perubahan tersebut berasal dari Pine Island besar dan gletser Thwaites, yang menyusut dengan cepat akibat pencairan oleh air samudra yang bertambah hangat.
Di ujung timur benua itu, hilangnya lapisan es di Semenanjung Antartika telah membuat peningkatan 25 miliar ton hilangnya lapisan es sejak awal 2000-an. Lapisan es di Antartika Timur diperkirakan telah tetap stabil selama 25 tahun belakangan ini.
“Kami yakin dalam pemahaman kami mengenai perubahan lapisan es di Kutub Selatan dan dampaknya pada permukaan air laut. Kami memandang hasil ini sebagai peringatan lain bagi tindakan untuk memperlambat menghangatnya planet kita,” kata penulis bersama dokumen tersebut Eric Rignot, pemimpin Earth System Science di University of California, Irvine.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara