Jakarta, Aktual.com — Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku, bertanggung jawab atas serangkaian serangan pengeboman serta penembakan di kota Paris, Prancis, yang menewaskan 128 orang.
Dalam pernyataan resminya, ISIS menyatakan, bahwa telah menurunkan orang-orang yang disebut sebagai “pelaku jihad”. Disebutkan, bahwa mereka mengenakan sabuk bom bunuh diri dan membawa senapan mesin untuk melancarkan serangkaian serangan hampir serentak di sejumlah lokasi di Paris pada Jumat (13/11) malam waktu setempat atau Sabtu (14/11) Dini hari WIB.
Lebih lanjut ISIS menyebutkan, Prancis dan pihak sekutu tetap menjadi sasaran ISIS.
Adapun salah satu alasan mengapa wilayah Prancis menjadi target penyerangan, “Karena telah berani menghina Nabi kami (Rasulullah SAW), karena telah berbangga diri memerangi Islam di Prancis dan juga menyerang Muslim di khilafah dengan pesawat-pesawatnya.”
Sementara itu, pasca serangan terror, Kepolisian Prancis terus melakukan penyelidikan. Menurut Kepolisian, salah seorang pelaku berhasil diidentifikasi melalui sidik jarinya. Dikatakan oleh polisi, orang itu adalah warga negara Prancis yang sudah diawasi aparat keamanan setempat.
Petugas keamanan menemukan paspor Mesir dan paspor Suriah terkait dengan dua pelaku di Stade de France, stadion nasional yang terletak di Paris bagian utara, demikian lapor Harian Ternama Prancis, La Liberation.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande menyebut serangkaian serangan terencana itu merupakan sebuah ” aksi perang” yang dilakukan oleh delapan orang bersenjata dan pengebom bunuh diri. (Sumber: BBC News)
Artikel ini ditulis oleh: