Penembakan Pesawat (Aktual/Ilst.Nelson)
Penembakan Pesawat (Aktual/Ilst.Nelson)

Lhokseumawe, Aktual.com – Satu unit mobil minibus milik rombongan yang akan menghindari deklarasi calon kepala daerah se-Aceh dari Partai Aceh diberi tembakan peringatan oleh polisi saat menghindari razia, namun nahas salah satu penumpangnya terkena peluru.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kabag Ops AKP Ahzan kepada wartawan di Lhokseumawe, mengatakan, salah satu penumpang minibus bernama Malawati (22), warga Panton Labu, Kabupaten Aceh Utara, terkena tembakan di bagian punggungnya.

Korban dibawa ke Rumah Sakit Arun, yang terletak di kompleks PT Arun, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe untuk dilakukan perawatan lanjutan terhadap luka tembak yang dialaminya.

Disebutkan, pada Jumat (12/8) malam, pihaknya melakukan razia rutin kelengkapan surat bermotor serta antisipasi membawa senjata tajam di jalan Medan (Sumut)-Banda Aceh, tepatnya di depan Polres Lhokseumawe.

“Saat sedang berlangsungnya razia, tiba-tiba satu unit mobil jenis minibus bewarna hitam diberhentikan oleh petugas di halaman Mapolres Lhokseumawe dan saat hendak diperiksa tiba-tiba mobil tersebut langsung tancap gas, bahkan hampir menabrak petugas,” katanya.

Kemudian salah seorang personel polisi mencoba menghentikan mobil dimaksud sembari melepaskan tembakan peringatan. Akan tetapi mobil dimaksud terus melaju ke arah barat.

Selang satu jam kemudian, diberitahukan oleh salah seorang personel Polsek Dewantara dan memberitahukan ada yang terkena tembakan, kemudian pihaknya langsung menuju ke rumah sakit.

Ternyata, salah satu penumpangnya Malawati terkena tembakan di bagian punggungnya.

Sementara itu, salah seorang keluarga korban yang bernama Nurhayati mengatakan, mereka merupakan rombongan untuk mengikuti deklarasi kepala daerah dari Partai Aceh di Banda Aceh dan saat sopir mobil yang mereka tumpangi mencoba menghindari razia polisi, karena tidak membawa STNK.

Kemudian dirinya mendengar suara tembakan sebanyak dua kali, sehingga mereka langsung tancap gas. Saat tiba di kawasan Krueng Geukuh, Kabupaten Aceh Utara tiba-tiba Malawati melihat celananya sudah basah oleh darah dan merasakan nyeri.

“Kami baru tahu Malawati sudah kena tembak pada saat sudah sampai ke Krueng Geukuh, karena celananya sudah basah sama darah. Kemudian kami bawa ke tempat saudara yang ada di kawasan itu dan baru diantar ke rumah sakit,” tutur Nurhayati.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh: