
Istanbul, aktual.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara menyatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa akibat gempa kuat bermagnitudo 7,4 yang mengguncang selatan Turkiye pada Senin pagi.
“Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia,” ungkap KBRI Ankara dalam sebuah keterangan pers yang dikutip dari Anadolu Agency.
Meski begitu, tiga WNI menderita luka-luka. Satu di provinsi Kahramanmaras dan dua lainnya di provinsi Hatay. Saat ini mereka sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Menurut Wakil Presiden Turkiye Fuat Oktay, sedikitnya 284 orang tewas dan 2.323 lainnya mengalami luka-luka akibat gempa kuat tersebut dan dampak kerusakan dirasakan setidaknya di 10 provinsi. Sebanyak 1.710 bangunan runtuh setelah gempa, kata Oktay pada konferensi pers.
Badan Penanggulangan Bencana dan Kondisi Darurat Turkiye (AFAD) mengatakan gempa berkekuatan 7,4 mengguncang wilayah selatan Turkiye pada pukul 4.17 pagi (01.17GMT) dan pusat gempa di distrik Pazarcik, provinsi Kahramanmaras. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 7 kilometer.
Dalam sebuah pernyataan, AFAD mengatakan bahwa 78 gempa susulan terjadi setelah gempa besar tersebut. Provinsi Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakır, Adana, Adıyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis sangat terdampak oleh gempa tersebut.
KBRI Ankara melalui akun Instagram-nya menyampaikan belasungkawa mendalam kepada masyarakat Turkiye yang terkena dampak gempa bumi di Kahramanmaras, Gaziantep, Hatay, Sanliurfa, Kilis, Adıyaman, Malatya, Osmaniye dan Adana.
Hingga Selasa (7/2) dini hari waktu Indonesia, belum ada informasi terbaru dari KBRI Ankara. KBRI pun menghimbau kepada WNI yang berada di wilayah terdampak gempa untuk mematuhi otoritas setempat dan mengikuti anjuran untuk tinggal sementara di lokasi-lokasi yang dianggap aman.
(Megel Jekson)