Sukabumi, Aktual.com – Data dinkes Sukabumi hingga saat ini sudah ada 92 warga yang dari dua kecamatan, yaitu Nagrak dan Cibadak yang mengalami gejala keracunan, 14 dirawat intensif di RSUD Sekarwangi Cibadak karena kondisi sangat lemah, 17 dirawat di Puskesmas Girijaya, Kecamatan Cibadak, dan sisanya menjalani pengobatan jalan serta kondisinya sudah membaik.
Koordinator Survailance Dinkes Kabupaten Sukabumi, Suhendar Zulkarnaen menambahkan para korban masih mendapatkan perawatan intensi dari petugas medis baik yang dirawat di puskesmas maupun RSUD Sekarwangi.
Pihaknya juga mengimbau kepada warga jika masih mengalami gejala keracunan agar segera berobat ke tempat pelayanan kesehatan, jangan sampai telat mendapatkan pengobatan.
“Kami masih terus mendata dan memantau kondisi pasien. Selain itu, sudah mengambil sample makanan yang disantap warga dari acara Tahlilan tersebut seperti nasi, opor ayam, tumis buncis, dan makanan ringan lainnya,” tambahnya, Senin (18/1).
Anak almarhum Didin, Komarudin mengatakan pihak keluarga sudah mengiklaskan kejadian tersebut dan tidak akan menuntut siapapun, dan ia pun mengalami gejala keracunan tetapi sudah membaik.
Gejala keracunan mulai dirasa oleh dirinya dan almarhum ayahnya setelah menyantap makanan usai mengikuti acara tersebut pada Minggu, (17/1) malam.
“Awalnya kami kira hanya mules dan mual biasa serta memilih menjalani perawatan jalan. Tapi karena kondisi ayah saya semakin memburuk akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan tadi siang Senin, (18/1) ayah meninggal dunia,” katanya.
Sebelumnya, puluhan warga Kampung Bojongkawung, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat diduga keracunan makanan yang dibagikan oleh salah seorang warga yang melaksanakan acara Tahlilan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara