Koordinator Nasional HISNU Yusuf Hidayat. ANTARA/HO-HISNU

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Nasional Himpunan Santri Nusantara (HISNU) Yusuf Hidayat mengingatkan bahwa Nahdatul Ulama (NU) tidak boleh terlibat politik praktis.

Oleh karena itu, dia mendesak Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) untuk menegur individu-individu di dalam Muslimat NU yang telah menggelar deklarasi dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.

“PBNU perlu menegur individu yang mencatut nama Muslimat NU demi kepentingan politik praktis. Sebelumnya, PBNU telah mengambil tindakan serupa terhadap PCNU yang dinilai melanggar keputusan khitthah 1926 NU,” ungkap Yusuf Hidayat dalam pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta pada Sabtu (9/12).

HISNU sangat menyesalkan upaya politisasi Muslimat NU dalam Pilpres 2024 yang menjadi viral di berbagai platform media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat ibu-ibu yang mengenakan seragam Muslimat NU sambil membawa spanduk bertuliskan “MUSLIMAT NU” mendeklarasikan dukungan mereka kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Meskipun demikian, HISNU meyakini bahwa ini hanyalah perbuatan oknum dan tidak boleh dibiarkan karena dapat mengancam kesatuan NU dan merusak keputusan khitthah 1926 NU.

Yusuf menjelaskan bahwa deklarasi dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mencatut nama Muslimat NU bertentangan dengan keputusan khitthah 1926 NU.

“Secara keseluruhan, anggota NU, termasuk pengurus NU, dihimbau untuk tidak terlibat dalam mendukung kepentingan politik praktis. Perlu diingat bahwa keputusan untuk kembali ke khitthah 1926 NU merupakan ketetapan para masyayikh NU setelah melalui proses panjang, baik dari segi eksternal maupun internal,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan