Jakarta, Aktual.com – Pemimpin milisi Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah, secara tegas menyalahkan Amerika Serikat atas agresi Israel di Jalur Gaza yang telah mengakibatkan ribuan warga sipil tewas. Dalam pidatonya yang berlangsung pada Jumat (3/11), Nasrallah menekankan bahwa penghentian perang di Gaza sangat penting untuk mencegah eskalasi konflik regional yang lebih luas.

“Dalam situasi ini, Anda, orang Amerika, bisa menghentikan agresi atas Gaza karena itu adalah agresi Anda,” tegas Nasrallah dalam pidatonya yang dikutip oleh Al Arabiya.

Dia mengajak Amerika Serikat untuk segera menghentikan serangan tersebut sebagai langkah untuk mencegah perang regional yang lebih besar.

Nasrallah juga menyinggung tentang ketidakpedulian dunia internasional terhadap penderitaan rakyat Palestina. Menurutnya, seluruh dunia menutup mata terhadap agresi yang dialami oleh rakyat Palestina dan menyebutkan bahwa Dewan Keamanan PBB, Organisasi Kerja sama Islam (OIC), Uni Eropa, dan Liga Arab tidak memberikan tanggapan yang memadai terhadap konflik ini.

“Palestina telah ditinggalkan total dan dilupakan total oleh komunitas internasional. Sebaliknya, kebijakan musuh lebih ganas, menindas, dan memalukan,” ucap Nasrallah dengan nada tajam, merujuk pada Israel dan negara-negara Barat.

Pemimpin Hizbullah ini juga menegaskan bahwa milisi tersebut tidak takut terhadap kekuatan Angkatan Laut AS yang berada di dekat wilayah Lebanon.

Dia bahkan menyatakan bahwa ada perlunya “peristiwa besar yang mengguncang penjajah” dan pendukungnya, Amerika Serikat dan Inggris, untuk membuka kembali isu-isu kemanusiaan yang terjadi di Gaza dan Palestina.

Pernyataan Nasrallah ini datang bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel.

Meskipun demikian, pernyataannya menegaskan bahwa penyelesaian konflik di Gaza tidak hanya menjadi tanggung jawab Israel, tetapi juga melibatkan peran aktif Amerika Serikat dalam menghentikan agresi tersebut.

Pendukung perdamaian dan hak asasi manusia di seluruh dunia menanti langkah konkret untuk menghentikan pertumpahan darah ini dan mencari solusi yang adil bagi rakyat Palestina.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Ilyus Alfarizi