Bendera nasional Lebanon (kanan) dan bendera Hizbullah. ( Furkan Güldemir - Anadolu Agency ) (ANTARA/Anadolu)

Beirut, aktual.com – Kelompok Hizbullah menyerang sebuah pangkalan militer Israel dengan tembakan roket pada awal pekan ini sebagai respons terhadap serangan udara Israel yang menewaskan dua anggotanya di wilayah Lebanon bagian timur.

Serangan Israel tersebut pada Senin (26/2) merupakan yang pertama kali terjadi di luar wilayah Lebanon bagian selatan sejak dimulainya perang di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Hizbullah, yang sering terlibat dalam konflik dengan militer Israel, secara rutin terlibat dalam aksi saling serang di perbatasan kedua negara bersama dengan Hamas, sekutu Hizbullah, yang bertempur melawan Israel di Jalur Gaza.

Seperti yang dilaporkan oleh AFP pada Selasa (27/2/2024), dua pejabat keamanan di Lebanon bersama dengan laporan dari sumber yang dekat dengan Hizbullah, yang didukung oleh Iran, memberitahu AFP bahwa setidaknya dua anggota Hizbullah tewas dalam serangan udara Israel yang menyerang wilayah Baalbek di Lebanon bagian timur.

Baalbek, sebuah kota yang terletak di lembah Beeka, merupakan pos teritorial Hizbullah yang berbatasan dengan wilayah Suriah yang dikuasai oleh pemerintah Damaskus, yang juga merupakan sekutu utama Hizbullah.

Dalam pernyataannya, Hizbullah mengklaim bahwa pasukannya telah menyerang sebuah pangkalan militer di Dataran Tinggi Golan yang diduduki oleh Israel dengan menggunakan 60 roket Katyusha.

“Sebagai respons terhadap agresi Zionis di dekat kota Baalbek,” sebut Hizbullah soal serangan roket terhadap pangkalan militer Israel tersebut.

Dalam sebuah pernyataan terpisah kepada AFP, militer Israel mengkonfirmasi bahwa “puluhan roket” telah diluncurkan dari wilayah Lebanon. Saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa yang disebabkan oleh serangan roket tersebut.

Sebelumnya, militer Israel telah menyatakan bahwa serangan mereka terhadap area Baalbek di Lebanon bagian timur bertujuan untuk menghantam situs “pertahanan udara” Hizbullah sebagai tindakan balasan atas penembakan jatuhnya sebuah drone Israel di Lebanon bagian selatan.

Salah satu sumber keamanan Lebanon melaporkan bahwa serangan udara Israel tersebut mengenai sebuah bangunan yang digunakan oleh Hizbullah di pinggiran kota Baalbek, serta sebuah gudang milik Hizbullah yang berdekatan dengan Baalbek.

Menurut laporan AFP, serangkaian serangan lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel telah menyebabkan kematian sedikitnya 281 orang di pihak Lebanon. Mayoritas korban adalah anggota Hizbullah, sedangkan setidaknya 44 dari mereka adalah warga sipil.

Di sisi Israel, menurut data dari militer Israel, setidaknya 10 tentara dan enam warga sipil telah tewas akibat serangan-serangan yang berasal dari Lebanon.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain