Denpasar, Aktual.com — Pernyataan Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang tentang para alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang korup dan sangat jahat telah menyakiti hati banyak kalangan di anggota HMI dan alumni HMI yang tergabung dalam Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Pernyataan tersebut dinilai sangat tendensius, politis dan membunuh karakter terhadap para aktivis mahasiswa, khususnya yang tergabung dalam HMI.
Berbagai kalangan aktivis HMI mengecam keras tindakan Saut tersebut. Hal ini seperti yang disampaikan Presidium Majelis Wilayah KAHMI Bali, Harry Sumarno kepada awak media, di Denpasar, Minggu (8/5).
Harry menilai ada semacam statement tendensius yang diucapkan Saut Siumorang. Bagi dia, persoalan hukum yang menimpa kader-kader HMI baik yang duduk di birokrasi maupun di legislatif merupakan oknum belaka. “Tidak menjadi grand design lembaga HMI maupun KAHMI, karena itu kan merupakan personal. Jadi, tidak bisa digeneralisir. Alumni HMI yang sudah LK 1 itu, otomatis menjadi seorang kader atau pejabat publik yang jahat dan korup, tidak seperti itu,” tegasnya.
Harry mengungkapkan, pernyataan Wakil Ketua KPK itu membuat segenap keluarga besar HMI di Bali merasa terganggu. Terlebih, ucapan tersebut dilakukan oleh seorang pejabat tinggi negara. Justru, menurut Harry, kader-kader HMI tersebut bertujuan menciptakan insan pengabdi dan pencipta yang bertanggungjawab untuk kemaslahatan masyarakat.
“Jadi terus terang, KAHMI Bali merasa agak terganggu, bahkan mungkin akan direncanakan melalui upaya hukum atau melalui mediasi. Yang jelas kita merasa apa yang diucapkan oleh Saut Situmorang menciderai kredibilitas HMI, semacam pelecehan organisasi,” katanya.
“Justru Insan Cita HMI itu kan menciptakan kader HMI yang mumpuni, yang sesuai dengan tujuan HMI, yakni insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas masyarakat yang diridhai oleh Allah SWT,” tambah Harry.
Pria yang juga berprofesi sebagai akuntan ini menegaskan bahwa para alumni HMI telah banyak berkontribusi di level eksekutif maupun legislatif secara baik dan tidak korup. Bahkan, menurutnya, pernyataan Saut itu merupakan bagian dari proses pendelegitimasian HMI sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia.
“HMI dan KAHMI ini untuk diketahui juga sebagai bagian dari sejarah yang ikut membentuk dan menjaga NKRI ini. Bahkan, Jenderal Sudirman pun pernah mengatakan bahwa HMI itu adalah Harapan Masyarakat Indonesia. Jadi, tidak serta merta HMI dapat diruntuhkan oleh ucapan yang tidak elok seperti itu,” tuturnya.
Ketika disinggung apa mengenai langkah apa yang akan dilakukan oleh pihaknya terkait dengan pernyataan Saut tersebut. Harry menjelaskan, pihaknya meminta agar Saut menarik ucapannya dan menyampaikan permohonan maaf berturut-turut selama lima hari di media. Namun, ia menambahkan, apabila tidak terdapat tanggapan dari Saut, maka pihaknya akan melakukan somasi terhadap Wakil Ketua KPK tersebut ke Polda Bali.
“Kalau tidak ada tanggapan dari Saut, kita mengikuti gerakan dari KAHMI Nasional. Kalau, nasional sudah melakukan upaya hukum, maka kami akan juga melaporkannya ke Polda Bali. Sesuai instruksi KAHMI Nasional, di mana setiap Majelis Wilayah dan Majelis Daerah melaporkan dan mensomasi di masing-masing tingkatan hukum sendiri, pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: