Jakarta, Aktual.co —Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Jabodetabek kembali menggelar aksi unjuk rasa menolak penaikan BBM bersubsidi di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (21/11).
Saat dihubungi, Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabodetabek, Zulkarnain Bagariang, mengatakan aksi mereka hari ini diikuti oleh sekitar 1.000 orang.
“Sesuai instruksi dari PB HMI untuk menggelar aksi serempak di seluruh 20 Badko dan 200 cabang HMI di Indonesia untuk menolak kebijakan pemerintah Jokowi-JK menaikkan harga BBM bersubsidi,” ujarnya, di Jakarta (21/11).
Disampaikannya, ada tiga tuntutan yang terus mereka desak dalam aksinya.
Pertama; Mendesak Presiden Jokowi untuk segera mencabut kebijakan penaikan BBM bersubsidi. Alasannya, kebijakan itu tidak sesuai dengan UU no 12 tahun 2014 tentang APBN-P.
“Karena harus dilihat kembali bahwa di APBN yang sudah disetujui DPR pasti sudah dianggarkan mengenai subsidi. Jadi ketika pada kenyataannya subsidi untuk BBM malah dipangkas, maka ini merupakan bukti pelanggaran. Ditambah lagi pemerintah tidak lebih dulu membicarakan dengan DPR,” kata dia.
Kedua; Menuntut pemerintah untuk memberantas mafia migas yang menguasai jalur perdagangan migas. Untuk tuntutan ini, kata Zulkarnain, mengerucut pada tuntutan pemecatan pada tiga menteri di Kabinet Kerja Jokowi yang mengurusi soal migas. “Yakni Rini Soemarno, Sudirman Said, dan Sofyan Djalil.” 
Ketiga; HMI mengutuk keras represifitas dari aparat TNI/ Polri dalam menghadapi para pengunjuk rasa yang menolak kenaikan BBM bersubsidi. “Kami jelas mengecam tindakan mereka dari aksi di berbagai daerah yang menolak kenaikan BBM.”
Massa HMI, direncanakan akan memulai unjukrasa di depan Istana mulai pukul 14.00Wib. Kata Zulkarnain, mereka berdatangan dari berbagai kampus seperti dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Gunadarma, IPB, UI , Jayabaya, dan dari kampus-kampus lain.

Artikel ini ditulis oleh: