Kupang, Aktual.co — Mahasiswa aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM. Ketua HMI Kupang, Abdul Syukur menilai jika Jokowi-JK menaikkan harga BBM, maka pemerintah tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.
Dalam aksi unjuk rasa ke DPRD NTT itu, pengunjuk rasa membawa spanduk dan Pamflet yang antara lain bertuliskan, HMI menolak kenaikan harga BBM, menuntut menasionalisasi Sumber Daya Alam Indonesia, BBM naik Jokowi turun, Dimana Buku putih PDI Perjuangan, Jebolnya APBN atau jebolnya nasib rakyat.
Menurut Abdul Syukur, DPRD NTT harus seirama dengan rakyat untuk menolak kenaikan harga BBM, karena berimplikasi pada kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Kepada Pemerintah Jokowi kami minta untuk menasionaliasi semua sumber daya alam (SDA) Indonesia yang telah dijual kepada asing,” katanya.
Dalam orasinya, dia juga meminta Pemerintahan Jokowi menggunakan buku putih yang dikeluarkan Fraksi PDIP sebagai solusi tidak menaikan harga BBM. Pemerintah Jokowi harusnya lebih mementingkan nasib sekian ribu wong cilik yang hidup dibawah garis kemiskinan dengan cara berlakukan tiga program unggulan tanpa menaikan harga BBM.
“Kepada seluruh anggota DPRD NTT agar bersuara menolak rencana kenaikan harga BBM oleh Pemerintah Jokowi karena akan mengakibatkan masyarakat NTT semakin sengsara,” imbuhnya.
Unjuk rasa yang dikawal belasan polisi dari Polres Kupang Kota itu, berlangsung tertib diakhri dengan dialog antara para pengunjuk rasa dengan pimpinan DPRD NTT.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka