Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan usai memberikan keterangan pers terkait Laporan 1 Tahun Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (26/10). Realisasi proyek BUMN hingga semester I Tahun 2015 tercatat 30 dari 86 proyek strategis BUMN dengan serapan tenaga kerja mencapai 65.928 orang yang melibatkan 25 BUMN. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/15.

Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi diminta untuk benar-benar mempertimbangkan pencopotan Rini Soemarno dari jabatannya sebagai Menteri BUMN.

Demikian dikatakan Sekjen Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), Sya’roni, Minggu (1/11).

“Agar PMN tidak menjadi polemik kembali di kemudian hari, sudah saatnya Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk memecat Rini Soemarno dari jabatannya sebagai Menteri BUMN. ‎Presiden Jokowi bisa mengganti Rini Soemarno dengan figur yang lebih profesional dan yang tidak memiliki hobi meminta ‘subsidi’ kepada negara,” ujarnya.

Menurut dia, keputusan DPR yang menolak Penyertaan Modal negara (PMN) sebesar Rp39 triliun yang diajukan Menteri BUMN dalam APBN 2016 sudah tepat (Baca: PDIP Siapkan Pengganti Rini Soemarno).

“‎Logikanya, BUMN sebagai lembaga profit mestinya bisa mencari dana sendiri, bukan malah menggerogoti keuangan Negara,”

“Mereka sudah digaji sangat tinggi bahkan banyak yang bergaji melebihi gaji presiden, seharusnya menunjukkan kinerja yang bagus sehingga bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya,‎” tambahnya.

BUMN, sambungnya, bertugas menyetor dividen kepada negara dan bukan malah meminta subsidi.

Artikel ini ditulis oleh: