Pontianak, Aktual.com — Warga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, saat ini mulai menikmati aliran listrik dari Malaysia, sehingga pelanggan Perusahaan Listrik Negara yang ada di kabupaten tersebut tidak lagi mengalami pemadaman bergilir seperti sebelumnya.
“Sejak mesin listrik dari Malaysia dioperasikan pada 20 Februari 2016, pemadaman listrik yang biasanya terjadi di Kabupaten Sambas sudah tidak pernah lagi,” kata Koordinator Gardu Induk (GI) Kabupaten Sambas, Endang Suparman di Sambas, Jumat (26/2).
Di samping itu lanjutnya, dengan berdirinya GI di Sambas, setidaknya dapat memberikan dampak positif untuk kebutuhan penyuplaian tenaga listrik ke masyarakat Sambas.
Menurutnya, setelah berdirinya GI di Sambas, sampai saat ini masyarakat setempat terpenuhi semua kebutuhannya dan normal. “Mudah-mudahan, ke depannya untuk wilayah Sambas dan sekitarnya, tidak ada gangguan dan selalu normal,” ujarnya.
Dia menjelaskan, yang masuk ke beban trafo Sambas, khusus pagi sampai sore diperkirakan sebesar 15 MW. Sedangkan beban puncak terjadi dari pukul 16.00 sampai 20.00 WIB, diperkirakan sebesar 19 MW.
Terkait dengan itu, pihaknya harus melakukan suplai listrik melalui “feeder” (penyulang) dan PLTD Sambas. “Yang jelas ‘feeder’ maupun PLTD Sambas harus selalu standby,” katanya.
Sementara, Bidang Hukum dan Komunikasi PLN Wilayah Kalbar, Hendra mengatakan, pembelian energi listrik dari Malaysia ini untuk kontrak lima tahun ke depan adalah sebesar 50 MW dengan batas ring 5 MW, jadi 55 MW.
Menurutnya, pembelian energi listrik dari Malaysia ini tentunya berdampak positif bagi pasokan energi listrik untuk sistem Khatulistiwa, yaitu untuk Kota Pontianak, Kota Singkawang, Sambas hingga ke Bengkayang.
“Ke depan, akan direncanakan untuk pembangunan transisi sehingga bisa terinterkoneksi tidak hanya di sistem Khatulistiwa saja, mungkin bisa terinterkoneksi sampai ke Kabupaten Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan