Tangerang, Aktual.com – PT Angkasa Pura II selaku pihak pengelola Bandara Soekarno Hatta melakukan langkah dalam pengamanan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, Selasa (10/11) besok.
Plt Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Seokarno Hatta, Haerul Anwar mengatakan, PT Angkasa Pura selaku operator bandara siap melakukan antisipasi. Langkah ini dilakukan Meski belum ada kepastian dari pihak maskapai Saudi Airlines atau Saudia terkait waktu kedatangan Rizieq Shihab. Berbagai keamanan telah dipersiapkan. Selain dari pengamanan internal bandara yang berjumlah 970 orang, pihaknya meminta bantuan TNI-Polri untuk melakukan pengamanan di sejumlah titik terutama di pintu masuk kedatangan.
“Kita dari AP II memastikan bahwa proses kedatangan beliau berjalan dengan lancar, tidak terjadi apapun. Selain itu kita juga melakukan penebalan peningkatan keamanan di terminal. Kita sudah kolaborasi dengan TNI/Polri untuk peningkatan pengamanan nanti. Dari kami juga ditambah bantuan TNI/Polri untuk melakukan pengawasan-pengawasan, beberapa titik atau spot jalur masuk kendaraan,” bebernya, Senin (9/11).
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya jumlah massa berlebih yang menyambut kedatangan Rizieq Shihab. Ia mengimbau kepada masyarakat yang berniat untuk menjemput, agar sebaiknya dilakukan di luar bandara.
“Kita antisipasi itu jangan sampai nanti terlalu banyak penjemput malah nanti kita khawatir dapat mengganggu operasional bandara. Kita sih mengharapkan kalau bisa dijemput di luar bandara seperti misalkan di rumah beliau itu bisa lebih baik lagi karena kita tahu bahwa bandara ini kan objek yang cukup penting, banyak kepentingan publik di sana dalam hal pelayanan kepada masyarakat. Jangan sampai nanti penumpang yang mau berangkat malah terganggukan nggak bagus juga,” imbuhnya.
Kalau pun ada yang menjemput, Haerul berharap, jumlahnya masih dalam batas wajar. Sebab, saat ini masih dalam situasi pandemi dan jangan sampai terjadi klaster penularan Covid-19 di bandara.
“Kalau penjemputan silakan penjemputan, cuma dalam batas wajar saja gitu. Kalau kita mengimbaunya tidak terlalu banyak, jadi dalam jumlahnya tuh yang wajar saja misalkan 7-10 orang. Sekarang kan masih Covid gini. Kita mengantisipasi jangan sampai nanti malah jadi klaster juga kan jadi nggak bagus,” tutupnya.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i