Mantan ketua komisi I DPR RI itu juga mengatakan, dikalangan masyarakat Jakarta akan menilai pembubaran ormas Islam masih terkait rangkaian Pilgub DKI yang sudah selesai.

Terlepas dari alasan ideologis yg disampaikan pemerintah sebagai alasan, masyarakat tahu persis bahwa aktivis HTI banyak yang mendukung Paslon Anis-Sandi, sehingga persepsi bahwa pembubaran ini sebagai sanksi atas sikap politik HTI di Pilgub akan muncul dengan kuat.

“Berangkat dari persepsi ini maka akan muncul dikalangan ummat Islam pikiran bahwa pada gilirannya Ormas Islam lain akan segera dibubarkan juga,” kata anggota komisi IV DPR RI itu.

Bahkan, sambung dia, sangat terlihat jelas bahwa ekses Pilgub DKI memunculkan polarisasi di masyarakat. Bukan saja di Jakarta tapi menasional, polarisasi yang berawal dari pembelahan pilihan dukungan terhadap paslon gubernur-wakil gubernur yang didesain sedemikian rupa menjadi pembelahan pilihan ideologis. Misalnya, ucap Mahfudz, antara yang pro bhineka tunggal ika dengan yang kontra.

“Jadi pemerintah harus cermat dan hati-hati bahwa rencana pembubaran Ormas HTI ini justru akan memicu masalah baru, gejolak baru dan akan menarik jarum sejarah bangsa ini ke masa orde baru di saat negara vis a vis dengan umat Islam,” kata Mahfudz. [Novrizal Sikumbang]

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Wisnu