Jakarta, Aktual.com – Tahukah anda bahwa ada hubungannya antara warna dengan emosi kita? secara harfiah, memang warna cukup membuat hidup kita lebih berwarna, terutama untuk menjauhkan diri dari perasaan depresi.

Seperti pada penelitian yang tertulis dalam laman Huffingtonpost.com, yang dikutip Aktual.com, Selasa (8/9), bahwa jurnal Psychological Science menemukan bahwa kesedihan dapat mempengaruhi visinya, dan membuat dunia tampak lebih abu-abu.

Christoper Thorstenson, peneliti psikologi di Univercity of Rochester mengatakan bahwa hubungan emosi dengan warna memang menarik, karena memiliki begitu banyak metafora yang menghubungkan antara persepsi warna dengan perasaan emosi.

Chris pun melakukan survey kepada 127 mahasiswanya untuk menonton video lucu maupun sedih. Kemudian, semuanya melihat 48 warna yang mengarah ke warna abu-abu dan mencoba untuk mengidentifikasi sebagai merah, kuning, hijau atau biru. Hasilnya adalah, mereka yang menonton video sedih kurang akurat dalam mengidentifikasi warna dibandingkan mereka yang menonton video yang lucu.

Kemudian penelitian ini pun mencari korelasi antara suasana hati dengan persepsi, dan mereka menemukan bahwa ketika seseorang tengah memiliki tujuan, mereka akan berlomba-lomba mendapatkannya. Ketika mereka tengah memperebutkan objek tersebut, mereka akan mengalami rasa ketakutan atau lebih kepada rasa kekhawatiran, dan akan berpengaruh terhadap wajah-wajah atau ekspresi negatif oleh orang-orang di sekelilingnya.

Tak hanya chris, Psikolog Jonathan Zadra dan Gerald Clore juga menulis dalam ulasannya dari studi tentang emosi dan persepsi yang mengatakan bahwa “kami melihat persepsi, kognisi, emosi, dan proses dasar lainnya sebagai fenomena dipisahkan untuk dipelajari dalam isolasi,” ujarnya

Hal ini karena emosi kita membawa informasi tentang nilai benda, dan informasi yang dimasukkan ke dalam persepsi visual dari lingkungan kita. Sistem emosional dan persepsi otak tampaknya tidak benar-benar berbeda satu sama lain, seperti yang diyakini sebelumnya, melainkan terlibat dalam interaksi yang dinamis. itulah mengapa ada keterkaitan warna dengan sikap emosional kita.

Artikel ini ditulis oleh: