Jakarta, Aktual.co — Pedagang sembilan bahan pokok atau sembako di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengakui harga bawang merah terus melonjak seiring hujan yang terus mengguyur daerah produsen di Sulawesi Selatan.

“Harga bawang merah asal Sulsel di sini (Nunukan) naik, karena musim hujan yang bertepatan masa panen di daerah produsen itu,” ujar Sahabuddin, pedagang sembako di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Selasa (24/3).

Ia mengatakan, kenaikan harga eceran bawang merah lokal ini telah berlangsung sejak sepekan lalu dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp22.000/kilogram dan saat ini telah mencapai Rp28.000/kilogram.

Sahabuddin mengungkapkan, meskipun pasokan melimpah dari Kabupaten Enrekang, Sulsel harga bawang merah lokal di Kabupaten Nunukan tetap tidak dapat dikendalikan karena tingginya harga kenaikan dari petani.

Pasokan bawang merah dari Sulsel yang masuk ke Kabupaten Nunukan mencapai puluhan ton setiap pekan, ujar dia seraya menambahkan, dari beberapa pemasok (agen) bawang merah lokal di Pasar Inhutani sebagian besar didistribusikan ke daerah lain seperti Kabupaten Malinau dan Tanah Tidung.

“Jadi bawang merah dari Sulawesi (Selatan) bukan hanya dijual di Nunukan tapi sebagian besar dibawa ke daerah lain seperti Kabupaten Malinau dan Tanah Tidung,” beber Sahabuddin.

Ia memperkirakan jika musim hujan terus berlangsung di Kabupaten Enrekang sebagai pemasok bawang merah lokal ke daerah itu maka tidak tertutup kemungkinan harga akan terus melonjak hingga sekitar Rp30.000/kilogram.

Artikel ini ditulis oleh: