“Saat hujan kemarin, ada sekitar 100 orang disini yang sedang merajang tembakau dan semuanya rusak,” katanya, menuturkan.
Bagi sebagian masyarakat Pamekasan seperti Rasyid dan warga lainnya di Desa Kertagena Tengah itu, tanaman tembakau merupakan jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi lebih.
Banyak para petani bisa mengembangkan usaha jenis lainnya, seperti beternak sapi, memelihara kambing dan melanjutkan pendidikan putra-putrinya berkat musim panen tembakau.
“Dan memang hingga saat ini, maroritas petani di Pamekasan masih menganggap tembakau sebagai satu-satunya sumber ekonomi di bidang pertanian yang menguntungkan,” kata Kepala Dinas Pertanian Pemkab Pamekasan Isye Windarti.
Sebenarnya, sambung Isye, pihaknya telah menawarga beberapa jenis tanaman alternatif selain tembakau. Seperti buah semangka, mentimun, dan bawang merah.
Akan tetapi, sambung dia, masyarakat belum menerima saran tanaman alternatif itu.
“Akibatnya ya seperti ini. Jika hujan turun, pasti akan merugi. Kalau tanaman jenis buah-buahan seperti semangka, meski hujan kan tidak terlalu berpengaruh,” kata Isye Windarti menjelaskan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka