Petugas menggunakan sepeda memeriksa Kilang RU (Unit Pengolahan) V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/4). Melalui program "Refinery Deveploment Master Plan", Pertamina akan meningkatkan kapasitas Kilang RU V dari 260 MBSD (ribu barel per hari) menjadi 360 MBSD. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/16.

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah sedang menggodok regulasi yang mengatur pembukaan data (Open data) yang akan memberikan informasi Wilayah Kerja (WK) migas kepada KKKS secara gratis. Kebijakan ini sebagai upaya mendorong minat eksplorasi di hulu migas Indonesia yang selama ini dinilai kurang atraktif.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja menyampaikan bahwa kebijakan open data merupakan langkah revolusi yang besar di dunia migas nasional.

“Permen open data akan ada revolusi cukup besar, data-data eksplorasi bisa di akses di mana saja di dunia tapi orangnya harus daftar, kita tau siapa yang mau akses dan kalau mereka, mereka datang ke sini untuk beli WK-nya,” ujarnya di Jakarta, Kamis (6/4).

Lebih lanjut dia menceritakan apa yang dilakukan oleh negara Meksiko dalam hal open data WK Migas. Sejak negara itu menerapkan open data pada tahun 2013, terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam hal sektor migas di Meksiko.

“Sejak tahun 2013, mexico melakukan eksplorasi dengan open data, bahkan Meksiko di eksplorasi (migas) laut dalam atau deepwater yang biasanya kosong (kegiatannya) ini penuh juga. Jadi, begitu masifnya Meksiko melakukan eksplorasi,” kata Wirat.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka