Atas dasar itu, Wirat mebandingkan dengan kebijaka yang ada di Indonesia hingga membuat kurangnya gairah di sektor hulu migas.

“Jadi regulasi yang ada sekarang (di Indonesia), data yang ada harus dibeli dan harganya mahal, orang pun belum tentu mau masuk,” kata Wirat.

Wirat menambahkan, wilayah kerja eksplorasi migas yang ada di Indonesia masih begitu besar. Saat ini wilayah kerja migas yang sudah melakukan produksi baru 80 WK.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka