Jakarta, aktual.com – Parlemen Hungaria menunda pemungutan suara untuk meratifikasi keanggotaan Swedia di NATO karena absennya anggota parlemen dari partai berkuasa yang memiliki mayoritas dua pertiga di parlemen, seperti yang dilaporkan oleh Daily News Hungaria pada hari Senin (1/8).
Dalam pidato di sesi tersebut, anggota parlemen dari partai oposisi mengkritik anggota partai berkuasa atas ketidakhadiran mereka dalam pertemuan tersebut, seperti yang ditambahkan dalam laporan tersebut.
Pada pekan sebelumnya, Hungaria menyatakan dukungannya terhadap keputusan Turki mengenai permohonan Swedia untuk menjadi anggota NATO.
“Jika ada perubahan (dari sikap Turki), maka kami akan tetap menepati janji kami bahwa Hungaria tidak akan menahan negara manapun dalam bentuk keanggotaan,” kata Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijarto kepada wartawan di Budapest.
Sebelum KTT NATO bulan Juli yang lalu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyetujui untuk membawa permohonan Swedia untuk bergabung dengan NATO ke parlemen setelah pertemuan trilateral antara Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, dan Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, di ibukota Lithuania, Vilnius.
Finlandia dan Swedia mengajukan permohonan untuk menjadi anggota NATO sebagai respons atas serangan Rusia terhadap Ukraina pada Februari 2022.
Meskipun Turki telah menyetujui permohonan keanggotaan Finlandia di NATO, mereka masih menunggu komitmen dari Swedia untuk tidak memberikan tempat bagi teroris dan pendukung teroris, serta tidak memberikan persetujuan atas tindakan mereka.
Setelah tindakan dari Turki, Menteri Luar Negeri Hungaria, Szijarto, menyatakan bahwa ratifikasi atas permohonan Swedia untuk menjadi anggota NATO sekarang “hanya merupakan masalah teknis.”
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain