Jakarta, Aktual.co — Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan diminta untuk mengkaji ulang mengenai lokasi pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat. Pasalnya, di lokasi tersebut terdapat area operasional anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang terancam terganggu akibat pembangunan tersebut.
Direktur Eksekutif Ikatan Ahli Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI) Edwin Badrusomad mengatakan, hal tersebut dapat membahayakan pipa-pipa milik PHE ONWJ.
“Kalau bicara soal bahaya, persoalannya tentu dengan pipa yang ada di sana. Walaupun tentu sebenarnya secara engineering bisa ditangani juga, cuma kompleksitas engineering nya aja yang menjadi kendala,” kata Edwin di Jakarta, Kamis (19/3).
Menurutnya, meskipun faktor kompleksitas engineering itu bisa ditangani dan di survey, namun tetap saja dengan dibangunnya Pelabuhan Cilamaya itu bukan berarti tidak menimbulkan persoalan.
“Banyak hal yang harus disiapkan di awal. Untuk supaya hal itu tetap bisa dikembangkan, jadi memang engineering diawalnya harus kuat. Bahwa persoalan resiko dengan pipa-pipa yang ada itu memang cukup besar,” ujar dia.
Untuk solusi dari permasalahan tersebut, Edwin menilai bahwa hal itu bergantung pada hasil evaluasi. Pemerintah harus dapat mengevaluasi segala aspek-aspek yang menjadi bahan pertimbangan.
“Saya pikir kalau soal itu tergantung dari evaluasinya, benefitnya apa. Bicara soal tempat itu kan bicara soal ekonomis dan lain-lain. Ibarat mau membangun area perumahan di daerah yang rawa, itu kan tergantung kita evaluasinya apa. Kalau misalnya itu memang harus di sana secara ekonomis atau secara geo posisi itu perlu di sana, tetapi nilainya secara keuangan mungkin besar. Tapi benefitnya juga besar, keputusan itu bisa saja diambil,” ungkapnya.
Meski begitu, lanjut dia, tentunya aspek eksisting harus dilihat dan dilihat impact-nya. Evaluasi di awal itu harus betul-betul matang. Efeknya, resikonya harus dilihat.
“Mungkin yang harus jadi pertanyaan besarnya, alasan ekonomis dan alasan politisnya apa sih sehingga dibangun di situ. Kalau memang secara makro itu memang ekonomis di sana, yah kita harus lihat secara umum. Apa yang harus dilakukan,” tutup dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














