Dikatakan Fuad bahwa aspek politik dari Islam berasal dari Al-qur’an dan Sunnah, sejarah perjalanan Islam dan elemen gerakan politik baik di dalam ataupun di luar Islam.
“Dalam Islam sendiri, antara agama dan politik terdapat sebuah perbedaan pendapat dalam memahami sumbernya, yaitu al-Qur’an dan as- Sunnah,” jelasnya.
Lepas dari pro dan kontra antara yang sepakat dan tidak, lanjut dia, yang jelas Islam tidak bisa lepas dari sebuah tatanan kehidupan bernegara.
“Tugas kita sebagai umat islam mengidentifikasi apakah didalam islam ada politiknya apa tidak. Menurut saya, justru melalui proses politiklah rasul menjadi kepala Negara Madinah hal ini sudah menjelaskan kalau memang memberikan ajaran politik,” tambahnya.
Fuad menambahkan bahwa bagi agama Islam tidak ada batas antara agama dan politik karena politik adalah bagian integratif dari ajaran agama islam.
Namun, yang terlarang dalam agama Islam adalah politasi agama dalam makna memanfaatkan simbol agama dalam berpolitik, padahal tujuan dan aktifitas berpolitiknya tidak terkait sama sekali dengan tuntunan politik agama.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid