Jakarta, Aktual.com – Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz, memandang posisi Jokowi selaku capres petahana memiliki beban lebih besar dalam debat daripada Prabowo Subianto.
“Jika dilihat secara objektif, Jokowi punya beban lebih besar ketika bicara tentang korupsi jika dibandingkan dengan Prabowo,” kata Donal di Jakarta, Senin (14/1).
Dalam debat nanti, kata Donal, Jokowi memiliki peran ganda, yakni sebagai petahana dan seorang capres.
Sebagai seorang petahana, Jokowi harus menjelaskan apa yang telah dilakukannya dalam konteks pemberantasan korupsi. Di sisi lain, Jokowi harus menjelaskan apa yang akan dilakukannya selaku capres. Sementara itu, Prabowo, lanjut Donal, bebas berimprovisasi tentang hal-hal yang akan dilakukannya ke depan.
“Pak Prabowo bebas berjanji menyelesaikan kasus Novel Baswedan dalam 30 hari,” katanya mencontohkan. Dari sisi janji politik, kata Donal, pemerintahan Jokowi juga menyisakan pertanyaan publik atas janjinya memperbesar anggaran KPK.
“Dahulu, pada Pilpres 2014, Jokowi dalam kampanyenya berjanji menaikkan anggaran KPK. Akan tetapi, sampai sekarang itu justru tidak terlaksana,” katanya. Ia juga menilai Jokowi akan terbebani jika harus menjawab penuntasan kasus Novel Baswedan.
Meskipun beberapa hari lalu Polri telah merespons kasus itu dengan membentuk tim gabungan, menurut dia, sulit bagi publik menghindari asumsi bahwa pembentukan tim tidak berkaitan dengan debat capres. “Walau mendukung tim itu sejak awal, tidak direspons jauh-jauh hari sejak kasus Novel bergulir. Diresponsnya justru beberapa hari menjelang debat,” katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin