Jakarta, Aktual.co — International Data Corporation (IDC) melaporkan belanja untuk teknologi informasi (IT) di Indonesia pada 2014 mencapai USD16,5 miliar.

“Nilai itu diperkirakan akan terus meningkat, seiring dengan pertambahan penduduk sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur dan layanan informasi teknologi yang lebih baik,” kata Presiden Direktur NEC Corporation, Nobuhiro Endo di Jakarta, Selasa (10/2).

Ia mengatkan pada 2050 diperkiraan penduduk Indonesia bertambah menjadi 321 juta jiwa, dan memicu kebutuhan enerji bertambah 1,8 kali lipat, emisi gas bertambah 1,5 kali lipat, kebutuhan pangan bertambah 1,7 kali lipat dam kebutuhan air bertambah 1,6 kali lipat.

“Mengatasi hal tersebut perlu teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas, membentuk struktur sosial dan gaya hidup serta mengurangi komsumsi,” kata dia.

Menurutnya pertumbuhan penduduk yang juga berdampak pada urbanisasi akan mengakibatkan penetrasi internet makin meningkat.

Melalui internet tersebut, masyarakat dapat mengumpulkan dan mengirimkan infromasi serta mempengaruhi masyarakat.

“Dengan tingkat penetrasi selular yang tinggi, pemerintah dapat memanfaatkan peralatan koneksi dan jaringan seluler untuk meningkatkan infrastruktur publik dan menjawab kebutuhan warga secara langsung,” kata dia.

Ia berpendapat teknologi informasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan infrastruktur publik adalah teknologi yang dapat mengontrol dan melakukan pengawasan jarak jauh, sistem analitik video pengawasan dan senor yang dapat dimonitor, serta diikuti dengan penyebaran informasi untuk membangun lingkungan yang aman dan pintar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka