Jakarta, Aktual.com – DKI Jakarta merupakan Daerah Khusus Ibukota Republik Indonesia, berbeda dengan kota-kota administrasi lainnya di Indonesia, DKI Jakarta setingkat provinsi yang dipimpin oleh seorang Gubernur.
Saat ini Jakarta dirasa telah penuh sesak, baik dengan jumlah penduduk sebanyak 9.992.842 jiwa dengan luas wilayah 664.01 km2, belum lagi dengan gedung-gedung besar yang memadati kota ini, tata ruang yang belum baik mengakibatkan banjir, kendaraan yang berjubel membuat macet setiap hari, masalah tersebut merupakan problem ibukota yang tak kunjung usai meski telah berganti-ganti gubernur.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai teori megapolitan yang pernah disampaikan Sutiyoso untuk DKI Jakarta dengan kota-kota satelit di sekitarnya dinilai masuk akal, melihat kondisi ibukota yang krodit ini.
“Jantung kita ada disini ini, semua pejabat negara ada di sini, lembaga negara ada disini semua. Sekarang saya tanya gimana mau kita, ada kemungkinan ini perlu dieksten. saya sampai sekarang masih menganggap teori megapolitan Bang Yos masih masuk akal,” ujar Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7).
Konsep kawasan megapolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Jabodetabekjur) ini diusulkan bukan sekedar bemakna pemusatan kawasan perkotaan, melainkan bentuk kepemerintahan tunggal.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby