Habib Ali bin Sahil dari DKI Jakarta menambahkan, proses hafalan dan khataman itu bukan khataman biasa. Pasalnya, yang baca adalah para hafizh Al-Quran. Dan yang tidak hafal Al-Quran, bisa membaca ayat apa saja yang dia hafal.

“Karena setiap yang bisa sholat, pastinya punya hafalan. Minimal surah al-Fatihah dia hafal. Maka bisa baca al-Fatihah itu berulang selama 1 jam,” kata Habib Ali.

Hal ini, lanjut habib dan kiyai sepuh kharismatik Jakarta itu, sesuai dengan tema acaranya yaitu kasih sayang dan dalam bahasa Arab disebut rahmat. Apalagi Al-Quran adalah kitab kasih sayang, karena merupakan perwujudan dari rahmat Allah SWT terbesar di balik nama-Nya, ar-Rahman.

“Jadi, ayat hafalan adalah ayat yang sudah bersentuhan dengan hati pembacanya dan paling sering diucapkan, sehingga lebih ada kasih sayangnya. Makanya, berdoa dengan membacanya akan sangat mustajab,” tutur Habib Ali.

Pernyataan dua ulama sepuh itu pun diamini oleh ulama sepuh lainnya. Mereka adalah KH Ahmad Syahid Bandung, Jawa Barat, KH Anas Arsyad Buntet, Cirebon, Jawa Barat, Muallim KH Hamdan Khalid Amuntai Banjarmasin, Kalimantan Selatan, KH Soleh Qosim Sidoarjo, Jawa Timur, dan KH Abuya Muhtadi Dimyati Banten.

Nantinya, kegiatan tersebut bisa dipusatkan di markas-markas atau satuan-satuan TNI di seluruh Indonesia. Bahkan bisa seluruh dunia bagi TNI yang ada di luar negeri.

Bagi yang tidak terdaftar atau belum sempat mendaftar, dapat melaksanakan di mana saja berada, baik perseorangan maupun kelompok pada jam yang sama. Setelah itu bisa mengupload foto atau video kegiatannya di media sosial dengan hastage #Indonesia_LebihKasihSayang.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid