Jakarta, Aktual.co — Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Farid Anfasa Moeloek, mengharapkan pemerintah dapat mengembangkan lima paradigma kesehatan pada masyarakat Indonesia.

“Konsep kesehatan harus dipahami secara lebih luas daripada apa yang sering dimaknai oleh masyarakat pada umumnya, pemahaman yang tidak utuh terhadap kesehatan cenderung hanya memfokuskan pada upaya-upaya medis saja,” kata Farid di Sekretariat IDI, Jakarta, Selasa (3/2).

Dukungan medis, kata dia, memang termasuk ke dalam paradigma kesehatan, namun empat pilar lain juga harus disosialisasikan kepada masyarakat luas guna mewujudkan suatu kehidupan masyarakat yang sehat.

Keempat paradigma kesehatan tersebut meliputi pembangunan perumahan dengan sanitasi memadai, pengembangan perilaku hidup sehat, pengaturan ketersediaan air bersih, serta pemenuhan gizi bagi masyarakat.

“Peran dari empat pilar lain sangat penting, bahkan untuk mewujudkan suatu kehidupan masyarakat yang sehat, mereka (empat pilar) memainkan peran sebesar 70 persen, sedangkan medical backup (dukungan medis) hanya sekitar 30 persen saja,” kata pria yang juga merupakan suami Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek.

Namun, pemerintah daerah dan para dokter yang bertugas di wilayah juga perlu melakukan pemberdayaan masyarakat terhadap nilai-nilai kesehatan ini, ucapnya.

Ia mengatakan penyebaran paradigma kesehatan ini sebaiknya diintegrasikan dengan pembangunan ekonomi, pendidikan, dan lingkungan sehingga kesehatan dapat ditingkatkan secara lebih komprehensif.

“Dampak positif bagi pembangunan kesehatan dan pendidikan masyarakat justru lebih besar, ketika pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan tol laut dan sumber daya lokal hadir,” ujarnya.

Program pembangunan tol laut telah menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam strategi dan kebijakan pembangunan nasional di masa depan untuk meningkatkan konektivitas yang lebih baik antarwilayah Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh: